LAMPUNG – Kincir air kini berputar dengan gagahnya memastikan aliran air bagi udang yang dikembangbiakkan di tambak Bratasena, Lampung. Itulah gambaran tambak yang dikelola oleh 110 petambak mitra binaan Pertamina bersinergi dengan Perikanan Indonesia (Perindo) sejak tahun 2017 lalu. Saat itu dana sebesar Rp 8.550.000.000 disalurkan untuk kebutuhan pengembangan tambak udang.
Salah satu mitra penerima penyaluran dana kemitraan yang pertama, Yono kini menemukan semangat dan energi baru dalam membudidayakan udangnya. “Sebagai mitra kami dipermudah dengan bantuan modal sehingga memotivasi kami kembali untuk mencapai panen yang maksimal,” ungkapnya.
Dalam waktu 80 hari sejak penebaran bibit udang, udang sudah mulai dapat dipanen dengan rata-rata berat sudah mencapai 16 gram. Per panen, para petambak bisa mendapatkan pendapatan kotor hingga 70 juta rupiah.
Pada (4/12/2018), Pertamina kembali menyalurkan dana kemitraan bagi 404 petambak udang di Bratasena lainnya dengan total mencapai Rp 31.423.120.000. Ini adalah bagian dari sinergi BUMN dan komitmen bersama dengan Perindo, untuk mengembangkan tambak udang Bratasena dengan total 514 petambak.
“Mitra petambak di tahap pertama menjalankan amanahnya untuk menggunakan dana kemitraan dan mempertanggungjawabkannya dengan baik. Karena itu, kami lanjutkan untuk verifikasi tahap kedua. Harapannya tetap sama, manfaatkan dana ini untuk pengembangan tambak udang di Bratasen. Hasilkan panen yang baik, sehingga bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petambak dan masuarakat Bratasena,” kata Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Perwakilan CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Anna Yudhiastuti, mengucapkan selamat kepada petambak di Bratasena yang terpilih. “Masih ada petambak yang belum merasakan manfaat Program Kemitraan. Kami harap yang sudah menerima bisa memanfaatkannya dengan baik dan tunjukkan bahwa program ini bisa berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat,” tutur Anna.
Membuka langsung kegiatan penyaluran dana kemitraan tahap kedua, Ketua Forum Silaturahmi Petambak Bratasena, Cokro Edi Prayitno mengucapkan terima kasih atas sinergi BUMN yang berkontribusi bagi masyarakat, khususnya petambak di Bratasena.
“Kami makin semangat, muncul motivasi baru di dalam diri untuk terus meningkatkan produksi udang kami. Saat ini, kami bisa memproduksi 350 ton per bulan. Target besar adalah 200 ton per hari. Kami percaya kami bisa. Dengan hadirnya BUMN ini makin memberikan energi baru bagi semangat kami,” kata Cokro.
Cokro menambahkan, saat ini petambak secara mandiri menjalankan program kemitraan ini sangat membantu bagi peningkatan tingkat ekonomi masyarakat Bratasena. “Mayoritas kami petambak, dan kami ingin mencapai masa keemasan kami lagi dalam hal produksi udang, karena ini sangat berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat disini,” pungkasnya.
Turut hadir langsung, Direktur Utama Perindo, Risyanto Suanda mengatakan memang sinergi BUMN ini adalah bentuk strategic partnership BUMN sebagai wujud BUMN hadir untuk negeri.
“Sinergi BUMN hanya bentuk dukungan kami bagi petambak, tapi, untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petambak, bagi saya butuh sinergi yang baik dengan petambak itu sendiri. Ini permulaan yang bagus, dan untuk dapat berjalan dengan baik, perlu kerja sama kita bersama, saya kira dengan demikian target 200 ton perhari ataupun lebih saya yakin bisa tercapai,” jelas Risyanto.
Direktorat Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan, diwakili oleh Kepala Balai Besar Budidaya air Laut, Sunarya membenarkan memang budidaya udang membutuhkan modal yang cukup besar, karenanya program kemitraan seperti ini bisa sangat membantu.
“Yang penting petambak sudah menunjukkan tanggung jawabnya dengan memaksimalkan hasil produksi. Sekarang targetnya jangan hanya angka, tapi untuk memenuhi ekspor. Ini tugas lagi, karena untuk ekspor dibutuhkan juga kualitas yang baik, bareng-bareng kita ciptakan Bratasena menjadi Bumi Udang Vannamei,” pungkas Sunarya.*MOR II