JAKARTA - Hari ini, Senin (3/12/2018) jajaran Direksi dan manajemen PT Pertamina (Persero) mengadakan rapat terbatas bertempat di Ruang Puskodal HSSE Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Pertemuan tersebut guna melakukan koordinasi terkait penculikan tiga orang pekerja Pertamina yang tengah melaksanakan tugas di area operasi Pertamina yang ada di luar negeri, yakni Algeria hingga menyebabkan stop produksi.
Tak cukup sampai di situ Direksi dan Manajemen juga membahas soal kebocoran pipa hingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan di area operasi Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Serta sejumlah infrastruktur milik Pertamina yang porakporanda akibat gempa bumi yang menggoncang Pulau Bali beberapa waktu lalu.
Tiga peristiwa ini tidak hanya menyebabkan adanya kerugian material, tapi juga mengancam kelangsungan operasional perusahaan kedepannya. Meskipun berjalan alot, pertemuan yang dipimpin langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Koeshartanto, mewakili Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, berhasil menemukan solusi guna mengatasi permasalahan yang terjadi hingga selesai teratasi.
Kejadian di atas merupakan bagian dari simulasi Crisis Management Exercise Tingkat Korporat 2018. Hal ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan di seluruh wilayah kerja Pertamina, baik kantor pusat maupun Anak Perusahaan sebagai bentuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
"Kita ingin memastikan, bahwa sebagai Oil and Gas Company yang High Risk ini salah satunya ingin mengetes kesiapsiagaan pasukan kita di daerah dari level 1, level 2 dan level 3. Ini yang paling berat kita desain karena tiga case. Ada di luar negeri, dalam negeri dan Direktorat lain," jelas Senior Vice President (SVP) Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Pertamina, Lelin Eprianto kepada Energia ditempat acara berlangsung.
Lelin mengaku mengapresiasi atas kesiapsiagaan seluruh unsur yang terlibat. Menurutnya terjadi peningkatan kualitas kesiapan seluruh Insan Pertamina dalam mengatasi segala hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut ia berharap kualitas seluruh insan Pertamina bisa semakin meningkat setiap tahunnya. "Tahun ini ada improvement. Ini kita. Karena perusahaan ingin selalu improve. Yang pasti ini terberat yang pernah kita desain. (Hasilnya) Berhasil (dilewati) Alhamdulillah," pungkasnya.•STK/ft. KUN