PALEMBANG – Panas dan lelah, basah dan dinginnya udara yang menusuk tubuh karena hujan seketika berubah menjadi sejuk dan kehangatan karena canda tawa serta senyuman karena berbagi. Bak peribahasa habis gelap terbitlah terang, itulah yang menjadi semangat Pertariders dalam menjalankan misinya, Charity Through Riding sejak Februari 2018.
Pertariders lahir dari besutan pencinta motor atau bikers Pertamina yang sudah malang melintang mengikuti kegiatan komunitas motor, Budi Yendri, presiden Pertariders bersama Dicky Firmansyah, salah satu dewan penasehat aktif di Pertariders.
Ketika itu, Budi ingin menjembatani hobi sekaligus berkontribusi lebih bagi Pertamina. Budi mengusulkan ide untuk menciptakan Komunitas Motor Pertamina sebagai salah satu perpanjangan tangan perusahaan terhadap masyarakat.
“Selain berbagi hobi dengan teman-teman, kami punya misi untuk berbagi dan mengedukasi tentang Pertamina di setiap kami mengaspal,” katanya.
Meski baru menginjak umur satu tahun, Pertariders sudah memiliki banyak kenangan manis di setiap perjalanannya. Salah satunya adalah perjalanan ke Pulau Bangka pada Mei 2018.
Dalam perjalanan tersebut, Pertariders mengunjungi dua tempat, Masjid At Taqwa di Desa Lampur, Bangka Tengah dan Panti Asuhan Baiturrahman Annur di Pangkal Pinang.
“Charity Ride to Bangka, awal dari misi Pertariders,” cerita Budi.
Perjalanan diawali menuju Bangka Tengah dari Palembang, ditengah dinginnya hujan, akhirnya Pertariders sampai di Masjid At Taqwa, Masjid tertua di Desa Lampur Bangka Tengah yang sudah kokoh berdiri sejak tahun 1967.
Dalam keadaan basah kuyup, Pertariders di sambut hangat oleh masyarakat, sekaligus pada hari ini mengikuti Ibadah Sholat Jumat. Tidak terasa lagi dinginnya badan ketika kehangatan masyarakat sekitar menyambut baik kedatangan Pertariders untuk kembali berkontribusi untuk renovasi bagian Masjid At Taqwa.
Tiba di Pangkal Pinang, antara terkejut, sedih, hingga ingin tertawa dirasakan semua bikers Pertariders ketika mendengar jawaban anak-anak di panti asuhan dan pengurusnya tentang Pertamina. “Jual bensin dan Pertamini. Potret ini makin mendorong kami untuk terus berbagi dan mengedukasi. Kami harus membuat masyarakat bangga terhadap perusahaan ini, karena perusahaan ini kan milik bangsa Indonesia,” tutur Budi dengan semangat.
Suasana pun mencair saat penjelasan mulai diberikan secara perlahan oleh bikers Pertariders. Topangan dagu anak-anak saat mendengarkan dengan seksama menjadi sebuah ‘bayaran’ yang tidak dapat dinilai setelah menempuh perjalanan dari Palembang hingga Pulau Bangka.
Kunjungan ini dilengkapi dengan pemberian sedikit rezeki dan hiburan untuk anak-anak walau sekadar naik motor tunggangan Pertariders. Jangankan lelah, senyum dan tawa para anak-anak ini bahkan menambah semangat riders untuk terus berkontribusi lebih kedepannya.
“Badan udah besar, gaya jantan, tapi banyak dari kami menangis melihat reaksi dan sambutan Panti Asuhan Baiturrahman Annur. Membantu itu bukan masalah bisa atau tidak, tapi kemauan. Saat itu, kami merasakan membantu sesama tidak susah, bahkan hobi seperti ini bisa sekaligus membantu,” Budi melanjutkan.
Apresiasipun muncul dari berbagai pihak. Salah satunya dari Direktur Sumber Daya Manusia, Koeshartanto dan Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif. Menurut keduanya, Pertariders bisa sangat bermanfaat bagi kegiatan internal maupun eksternal Pertamina. Desember 2018 lalu, sebagai bentuk apresiasi, baik Koeshartanto dan Budi meresmikan langsung Pertariders Chapter Balongan dan rencananya akan diresmikan juga Pertariders nasional.
Ke depannya, komunitas yang sudah terdaftar dalam Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk dalam melakukan kegiatan bermotor ini akan terus melebarkan sayap, memperbanyak anggota di seluruh Indonesia, dan memastikan roda-roda ini terus berputar membagi edukasi serta kebahagiaan.
“Hobi, berbagi, ibadah, apalagi yang kita cari? Perjalanan perdana Pertariders dalam Charity Ride to Bangka sudah menyimpulkan bahwa misi kami ini tidak lain adalah untuk kebahagiaan bersama. Tidak hanya Pertariders, tapi masyarakat di sekitar kami,” pungkasnya.*MOR II