JAKARTA -- Demi menjalin kebersamaan dan keakraban peserta Catalyser Energy Accelerator Training Program batch II dengan jajaran direksi Pertamina, diadakan acara Welcome to Social Dinner, di Patra Resto, Gedung Pertamina Simprug, Jakarta pada Rabu (9/1/2019).
Dalam kesempatan itu, 28 next leaders Pertamina tersebut mendapatkan insight dari Direktur SDM Koeshartanto, Direktur Hulu Darmawan H. Samsu, serta Direktur Logistik, Supply Chain & Infrastruktur Gandhi Sriwidodo.
Menurut Darmawan H Samsu, sebagai calon pemimpin masa depan, peserta Catalyser Energy Accelerator Training Program harus mampu mengaplikasikan tata nilai 6C dalam setiap tindakan dan menjadi dasar pengambilan keputusan demi kemajuan bisnis perusahaan.
"Sebagai contoh, kita harus konsisten menerapkan keenam tata nilai unggulan tersebut untuk mentransformasi diri sehingga dapat mengasah kapasitas leadership demi kemajuan diri sendiri serta perusahaan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur SDM Koeshartanto. Menurutnya, program Catalyser ini menjadi salah satu sarana mengasah leadership para peserta.
"Dengan adanya sharing ini, kita harus sama-sama concern terhadap perkembangan bisnis Pertamina ke depannya. Dengan demikian, ketika tiba saatnya menjadi leader, Anda semua dapat melanjutkan kepemimpinan dengan baik dan amanah," imbuhnya.
Sementara Direktur Logistik, Supply Chain & Infrastruktur Gandhi Sriwidodo menegaskan, bisnis Pertamina ke depan sangat menantang seiring dengan perubahan bisnis dunia yang sangat dinamis. Karena itu, ia meminta calon leaders Pertamina harus terus berupaya menemukan strategi bisnis baru agar eksistensi perusahaan tetap diakui dunia.
"Salah satunya, kita harus mulai berpikir pola bisnis migas terintegrasi dan saling bersinergi agar semakin kokoh. Spirit ini yang harus terus dijaga," tukasnya.
Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para kandidat leaders mengetahui karier mereka ke depannya dan dapat berkontribusi memberikan solusi atas permasalahan perusahaan.
"Bagaimanapun masa depan perusahaan ada di tangan kita dan dari sekarang kita harus sudah menemukan metode perubahan strategis dan investasi," pungkas Koeshartanto.*HS/ft. TA