JAKARTA – Sejumlah pengendara ojek online tampak antusias menyaksikan simulasi mewaspadai bahaya area blind spot (titik buta) di sekitar mobil tangki BBM. Edukasi yang diinisiasi oleh Marketing Operation Region (MOR) III ini diadakan di TBBM Plumpang, Jakarta, pada malam pergantian tahun, Minggu (31/12/2017).
Menurut Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati, pihaknya merasa perlu mengajak pengendara lain sama-sama berhati-hati di jalan raya, apalagi jika berada di sekitar mobil tangki. "Mereka kami ajak karena sering berada di jalan raya. Harapannya kita bisa sama -sama waspada dan lebih berhati-hati di jalan raya," tambahnya.
Edukasi mengenai Blind spot ini salah satunya disampaikan melalui video animasi yang mudah dipahami dan telah diunggah di channel youtube Pertamina. Hal ini tentu memudahkan masyarakat untuk mengetahui blind spot dan membagikannya ke rekan yang lain.
Blind spot adalah area dimana supir mobil tangki tidak dapat melihat objek yang ada di area tersebut.
"Jika kita sedang mengendarai kendaraan, ada sudut tertentu dimana supir tidak dapat melihat objek. Hal ini tentu sangat berbahaya apabila mobil tangki akan bermanuver atau jika ada kendaraan lain yang melintas," ujar Dian.
Oleh karena itu, ia memberikan beberapa tips untuk dipahami pengendara ojek online. "Cara paling mudah untuk mengetahui apakah kita berada di area blind spot adalah melihat ke kaca spion. Apabila kita bisa melihat wajah supir tangki, maka kita ada di luar blind spot. Tapi jika tidak dapat melihat wajah supir, maka kita berada di area blind spot,” jelasnya. Selain itu, pengendara lain dilarang memotong jalan di depan mobil tangki serta dilarang beraktivitas dengan HP selama berkendara.
"Kami pun tak segan menindak awak mobil tangki yang melakukan kecerobohan. Jadi, apabila masyarakat merasa ada mobil tangki yang membahayakan di jalan raya, segera hubungi Contact Pertamina di nomor 1 500 000," pungkasnya.*PRIYO/rilis