Perta Arun Gas Dipercaya Kelola Asset Kilang LNG Arun

JAKARTA  – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kembali melibatkan dan mempercayakan Perta Arun Gas  (PAG) untuk dapat mengelola Aset Kilang LNG Arun secara optimal sesuai dengan peraturan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang berlaku.

Seperti diketahui,  pada 18 Desember 2017, dilakukan penandatangan Addendum dan Re-stated  Perjanjian Sewa Asset Barang Milik Negara berupa Kilang Arun antara PAG dan LMAN. Selanjutnya, Kerja sama Operasional diteruskan kembali dengan diselenggarakan acara Penandatanganan Perjanjian kerja sama  Operasional Aktiva Kilang LNG Arun antara LMAN dan PAG, di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Jumat (28/12/2018) .
 

Sebelumnya, pada 2015 hingga 2017 Pertamina selaku korporasi telah menunjuk PAG sebagai Single Operator untuk melakukan kegiatan operasional di Proyek LNG Receiving and Regasification melalui Perjanjian Penunjukan Operator dimana dalam perjanjian tersebut juga terdapat perjanjian Sewa- menyewa Aset antara Pertamina (Persero) dengan DJKN yang dinovasi ke Perta Arun Gas.  
 
Acara penandatanganan dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Jendral Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Jajaran dari Kementerian ESDM, SKK Migas, Direktorat Jenderal Migas dan Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari dan SVP Gas & LNG Management PT Pertamina (Persero), Tanudji D, President Director PAG Arif Widodo, Finance & GS Director PAG Isro Mukhidin,  serta Corporate Secretary PAGAhmad Sujandhi.

Arif Widodo mengatakan, PAG sebagai perusahaan yang bergerak di bidang LNG Receiving and Regasification Terminal semenjak 18 Maret 2013, akan terus berusaha untuk optimalisasi serta utilisasi aset yang telah dipercayakan oleh negara dalam jangka waktu perjanjian hingga 31 Desember 2020. PAG juga memperoleh hak prioritas untuk masa kerja sama berikutnya selama 15 tahun dengan mengacu ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Semoga ke depannya dengan adanya skema bisnis baru ini,  PAG dapat memberikan manfaat bagi semua stakeholder terkait dan  dapat ikut berkontribusi membangun negara melalui peningkatan pendapatan negara," ungkap Arif.

Sebagai informasi, lokasi objek untuk kerja sama operasional antara LMAN dan PAG adalah Plant Site Arun, Lhokseumawe, berupa peralatan kilang dan kendaraan sebanyak 330 items, 27 items tanah tapakan objek sewa gedung dan peralatan guna mendukung proses Regasifikasi dan LNG Receiving Terminal, serta community site Eks PT Arun NGL berupa 177 unit rumah tinggal.

Sementara itu, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari mengatakan KPI LMAN tercapai untuk tahun ini telah tercapai berkat sinergi dari semua pihak dalam menjaga ketahanan energi melalui pendayagunaan aset negara. Untuk Kilang Arun, kontribusi secara keseluruhan adalah sebesar 54 miliar per tahun.

"Untuk itu, kami akan terus bersinergi dalam optimalisasi aset LNG Arun serta bersama-sama meningkatkan status pengamanan dan pemeliharaan melalui skema Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe (KEKAL)," ujar Rahayu.

Ia menegaskan, berbagai rencana kerja yang telah disusun LMAN tentunya akan dapat dilaksanakan dengan sinergi bersama.

"Tentunya, segala proses bisnis harus mengedepankan good corporate governance," pungkas Rahayu.*PAG

Share this post