Dumai, 15 Oktober 2019 – Sejak pukul 06.00 WIB ratusan personil TNI, POLRI dan Pertamina sudah memadati Kilang PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai yang terletak di Jalan Puteri Tujuh Kota Dumai. Tidak hanya personil, posko keamanan dilengkapi peralatan radar berteknologi tinggi dan berbagai alutsista milik TNI memadati halaman gedung utama kantor Pertamina RU II Dumai, Selasa (15/10). Berdasarkan pantauan Tim Satuan Radar TNI Angkatan Udara Kota Dumai terdeteksi 2 pesawat tak dikenal berupaya melintas dan melakukan penyerangan kepada Kilang RU II yang merupakan objek vital nasional (Obvitnas).
Mendapatkan informasi adanya upaya penyerang tersebut dari Dandim 0320/Dumai Letkol INF Irdhan, General Manager Pertamina RU II M. Dharmariza pimpin evakuasi pekerja ke titik aman dan status kilang RU II Dumai dinyatakan dalam kondisi emergency.
Ditemui pada saat konferensi pers M. Dharmariza menyampaikan bahwa evakuasi pekerja Pertamina tersebut merupakan bagian dari skenario latihan menghadapi keadaan darurat khususnya terkait Pertahanan Udara (Hanud) yang diselenggarakan TNI di beberapa titik di Indonesia.
Di wilayah Barat, Kota Dumai didaulat sebagai lokasi penyelenggaraan dan Pertamina RU II sebagai salah satu obvitnas yang beroperasi di kota yang terletak di pesisir timur sumatera ini ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan yang diberi judul Latihan Hanud Pasif Tutuka 2019.
"Sebuah kebanggan bagi kami dapat terlibat ke dalam kegiatan ini. Selain dapat menguji kesiapan kami dalam menghadapi kondisi darurat, kegiatan ini menjadi wujud komitmen kami dalam mendukung program kerja pemerintah dalam hal ini TNI POLRI dalam mengoptimalkan perlindungan terhadap Obvitnas", ungkap Dharmariza.
Lebih lanjut Dharmariza menjelaskan menghadapi latihan ini, pihaknya mempersiapkan sekitar 200 personil termasuk Tim Fire Brigade yang bertugas memadamkan api yang sesuai skenario latihan, kebakaran terjadi di tangki dan jalur pipa yang terdapat di dalam kilang.
Ditemui pada kesempatan yang sama terkait teknis kegiatan Komandan Satuan Radar 232 Letkol Lek Chandra Kelana Wirabhakti menyatakan kegiatan ini merupakan sinergi antar kesatuan di lingkungan TNI dan Polri serta melibatkan BUMN sebagai pengelola obvitnas yang dalam hal ini adalah Pertamina RU II. Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan TNI dan telah dipersiapkan sejak 1 bulan yang lalu. Untuk penyelenggaraan dilaksanakan selama 2 hari mulai Senin (14/10) untuk gladi kegiatan dan Selasa (15/10) untuk pelaksanaan.
Tidak tanggung-tanggung, sebagai bentuk totalitas dalam pelaksanaan kegiatan latihan, pihaknya mendatangkan secara langsung alutsista unggulan seperti 12 unit rudal dari Detasemen Rudal 004 dan radar dengan teknologi terkini yang mampu mendeteksi kondisi udara hingga jarak 250 KM.
Sebagai gambaran penyerangan udara, TNI AU juga menerbangkan 2 unit pesawat tempur jenis F-16 yang sempat menimbulkan gemuruh saat melintas langit Kota Dumai. Dalam skenario, pesawat dapat dipukul mundur oleh alutsista TNI walaupun serangannya sempat mengenai tangki dan jalur pipa kilang.
Dandim 0320/Dumai Letkol INF Irdhan menyatakan pula bahwa pelindungan terhadap obvitnas merupakan salah satu tugas utama TNI tentunya untuk melindungi aset-aset berharga negara. Apalagi dengan peran strategis Pertamina RU II dalam memasok ketersediaan energi nasional, pemilihan kilang RU II sebagai tuan rumah pelaksanaan latihan ini menjadi sangat tepat.
"Kami akan terus optimakan sinergi antara TNI dan Polri serta BUMN yang mengelola obvitnas di berbagai lokasi. Selain itu, secara nasional akan ada langkah optimalisasi dan peningkatan kualitas alutsista dalam menghadapi keadaan darurat", jelas Irdhan.*RU II