BANDUNG - Seminar 35 Tahun Area Kamojang yang digelar di Auditorium CC Timur Institut Teknologi Bandung (ITB) menghadirkan beberapa narasumber yang ahli di bidang geothermal atau panas bumi, seperti Prof. Manfred P. Hochstein selaku guru besar Geothermal Energy di New Zealand, Kedutaan Besar New Zealand untuk Indonesia H. E. Mr Trevor Matheson, dan Direktorat Jenderal EBTKE Havidh Nazif. Seminar ini diselenggarakan pada Jumat, (14/12/2018).
Guru Besar Geothermal Energy di New Zealand Prof. Manfred P. Hochstein menjelaskan mengenai “Kamojang Exploration : The Begining”. Ia menjadi pioneer dalam eksplorasi lapangan Kamojang untuk energi geothermal. Saat ia melakukan penelitian terhadap pengembangan geothermal di Indonesia terutama Kamojang, ia memilih untuk menggunakan lima tahapan.
"Ada beberapa tahapan yang saya lakukan saat penelitian geothermal, baik di New Zealand maupun Kamojang. Tahap pertama pemilihan panas bumi yang cocok untuk survei saat tahun 1971. Kedua, melakukan survei secara terpisah dari lima bidang terpilih termasuk Kamojang. Ketiga, eksplorasi pengeboran Kamojang dan Derajat. Keempat, perencanaan pengeboran produksi untuk 30 MW (Mega Watt, red) di Kamojang. Kelima, melakukan desain dan konstruksi Kamojang," jelas pria yang biasa disapa Prof. Hochstein ini.
Sementara Kedutaan Besar New Zealand untuk Indonesia H. E. Trevor Matheson menyampaikan salam hangatnya bagi PGE karena telah berhasil mengelola dan mengoperasikan Area Kamojang selama 35 tahun. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan pemerintah dan profesor andal dari New Zealand yang melakukan riset area panas bumi di Indonesia termasuk Kamojang.
"Saya sangat tertarik dengan seminar hari ini. Kamojang adalah warisan yang sangat baik dimiliki Indonesia. Saya sangat bangga, karena Indonesia dan New Zealand bersinergi untuk mengembangkan geothermal energy baik dari sisi edukasi atau pendidikan, riset maupun teknologi," ujarnya.
Sementara Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Havidh Nazif mengungkapkan, pemerintah selalu mendukung untuk keberlangsungan area geothermal energy Kamojang. Bahkan Kamojang juga menjadi role model untuk pengembangan berkelanjutan energi panas bumi.
"Saya bangga, Kamojang yang dikelola oleh PGE menjadi role model EBTKE untuk urusan edukasi karena menjadi pusat penelitian, riset, studi banding, hingga kontribusi geothermal untuk komunitas dan lingkungan," pungkasnya.*DK/ft. TA