PLAJU – Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju dan Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel mengadakan kegiatan bincang sehat bertajuk “Pengobatan Rasional: Menyelaraskan Kebutuhan Pasien, Profesionalisme Medis, dan Kewajiban Perusahaan”, di Plaju pada (15/1/2019). Seminar yang dilaksanakan di Gedung Patra Ogan ini dihadiri lebih dari 125 peserta yang terdiri merupakan Tim Management RU III & MOR II, Pekerja Pertamina, tenaga kesehatan dari RSP Plaju, RS Siloam Sriwijaya Palembang dan RS Hermina selaku mitra bisnis kesehatan Pertamina, serta perwakilan Ibu - Ibu yang tergabung dalam PWP.
Bincang Sehat dibuka oleh Pjs GM RU III, M Dharmariza, yang menyampaikan harapan sebagai Manajemen Pertamina dan pengalaman sebagai pasien. Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh dr Eni Dwi Astuti, MKK selaku Senior Analyst Medical Policy - Medical Corporate Pertamina mengenai Formularium Pertamina yang sebelumnya dikenal sebagai Daftar Obat Standar Pertamina.
Dalam sosialisasinya, dr Eni menyampaikan, pada dasarnya Pertamina membuat formularium dengan tujuan memberikan layanan kesehatan yang terbaik dan teraman bagi Pekerja dan Keluarga. Dijelaskan bahwa pada tahun 2019 terdapat 1.013 obat yang masuk dalam daftar formularium yang akan diterapkan mulai 1 Februari 2019 dimana secara persentase terdiri dari 64 persen obat generik bermerek, 30 persen obat generik berlogo dan 6 persen obat paten.
Setelah penyampaian oleh Tim Medical, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan yang disampaikan oleh narasumber utama, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD. dengan materi “Berobat dengan Bijak.” Pemaparan dibuka dengan penjelasan statistik harapan hidup negara-negara seluruh dunia yang menempatkan Jepang sebagai peringkat puncak. Menurut Prof. Iwan, salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah gaya hidup orang Jepang yang sering sekali berjalan setiap bepergian.
“Bergerak adalah sehat, jika diam di rumah saja pasti pikirannya jelek," tuturnya.
Prof. Iwan juga memberikan pesan moral untuk menjadi pasien yang rasional dalam melakukan pengobatan, melalui tiga langkah. Pertama, selalu tanyakan dokter mengenai jenis obat yang diresepkan, tanyakan pula cara penggunaanya dan pengaruh obat tersebut terhadap obat yang sebelumnya pernah dikonsumsi. Kedua, minta penjelasan yang rinci pada petugas apoteker mengenai penggunaan obat dan salinan resep dokter. Ketiga, buatlah daftar obat yang dikonsumsi dan catat riwayat efek sampingnya selama penggunaan.
Acara ditutup dengan tanya jawab. Peserta begitu antusias, dilihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dan memanfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi ataupun mengetahui lebih lanjut seputar isu kesehatan. Baik terkait pengalaman pribadinya terhadap pelayanan kesehatan, maupun seputar efek samping dari obat-obatan yang beredar.
Kota Palembang mendapat giliran pertama diselenggarakannya sosialisasi ini. Selanjutnya sosialisasi akan dilakukan di berbagai lokasi Pertamina seluruh Indonesia.*RU III