Padang 4 Mei 2019 – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan masyarakat Indonesia mencemari laut dengan sampah plastik sebanyak 100 hingga 400 ribu ton per tahun. Dengan tingkat pencemaran itu, World Economic Forum menyatakan pada 2050, akan terdapat lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di laut.
Sementara Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Sumatera Barat mencatat sebanyak 70 persen dari total 39.619 hektar luas terumbu karang di Sumbar rusak. Penangkapan ikan ilegal dengan bom, ditengarai jadi salah satu penyebab.
Sebagai upaya melestarikan ekosistem pesisir dan laut di Sumbar, para pekerja PT Pertamina (Persero) bersama warga melakukan bersih-bersih pantai Ketaping pada Sabtu (04/05). Disamping itu, dilaksanakan juga konservasi terumbu karang, pengembangan wisata mangrove dan simbolis pelepasliaran tukik.
Direktur SDM Pertamina, Koeshartanto, mengutarakan bahwa kegiatan ini sekaligus meningkatkan kegiatan kerelawanan pekerja Pertamina. "Melalui kegiatan pelestarian lingkungan seperti ini, insan Pertamina diajak untuk lebih aktif berkontribusi langsung pada masyarakat," ujar Koeshartanto.
Sementara VP CSR SMEPP Pertamina, Agus Mashud, mengutarakan bahwa kerelawanan pekerja menjadi salah satu dari fokus program CSR Pertamina. "Untuk menuju CSR berkelas dunia, kami fokus pada program CSV (Creating Shared Value), posyandu Sehati, pemberdayaan masyarakat dan kerelawanan. Itu sebabnya pekerja CSR dari seluruh wilayah operasi dan anak perusahaan Pertamina hari ini hadir bersama warga Ketaping," jelas Agus.
Sumbar dipilih, lanjut Agus, karena memiliki potensi yang besar. Dari sisi lingkungan Sumbar punya potensi alam luar biasa, termasuk untuk pariwisata. Masyarakatnya pun dikenal gigih berwirausaha.
"Oleh karenanya Pertamina akan melanjutkan program-program di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Termasuk pengembangan UMKM dengan sistem klustering. Ini sesuai diskusi kami dengan Ibu Nevi Zuairina Irwan Prayitno," tutur Agus.
Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan pembangunan sarana MCK di Pantai Ketaping. Termasuk bantuan pembangunan masjid Istighfar serta mushalla di Durian Tarung Padang.
Insan Pertamina juga melanjutkan aksi dengan kegiatan di posyandu Sehati Pungguang Kasiak binaan Pertamina. Di posyandu Sehati, diserahkan bantuan sarana kesehatan anak dan permainan edukatif untuk balita. Bantuan lain adalah sarana kesehatan untuk serta peralatan komputer untuk SMAN 2 Padang Pariaman. Total nilai bantuan yang diserahkan mencapai sekitar 1,1 miliar rupiah.
Sejak 2016, Pertamina melalui Program CSR serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan telah menyalurkan bantuan dan pemberdayaan senilai hampir 80 miliar rupiah untuk masyarakat Sumbar.*