Bengkulu, 28 November 2019 – Bertempat di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, sebanyak 145 Nelayan Bengkulu kali ini giliran mendapatkan paket konverter kit bahan bakar gas (BBG) Isi paket tersebut berupa, alat converter BBM ke LPG, mesin penggerak, baling-baling, 2 (dua) buah tabung LPG 3 kg dan aksesoris pendukung lainnya. Dengan menggunakan bahan bakar gas (BBG), nelayan dapat melakukan penghematan biaya operasional mencapai 40% hingga 60%.
Jika dengan menggunakan mesin sebelumnya, nelayan memerlukan BBM Jenis Premium sebanyak 7 - 8 liter per hari untuk 8 jam melaut atau sekitar Rp 50 rb rupiah. Nah, dengan menggunakan LPG 3 kg yang merupakan produk subsidi, 1 tabung ini bisa digunakan sampai lebih dari 10 jam melaut.
“Konversi BBG ini bisa memberikan dampak penghematan biaya operasional nelayan yang cukup signifikan. Karena penggunaan 1 tabung bisa dipakai hingga 2 hari dengan HET tabung yang jauh lebih murah dibanding Premium, yaitu hanya Rp 15.300,” tutur Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Rifky menambahkan selain dapat menghemat biaya melaut, BBG ini jauh lebih ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak polusi pada udara dan air laut karena gas buangnya (monoksida) menjadi berkurang.
Adapun kriteria nelayan yang berhak mendapatkan paket konverter kit antara lain, nelayan kecil yang sesuai Undang-undang no 31 tahun 2004 tentang perikanan, perpres no 126 tahun 2015, Kepmen 537 K/12/MEM/2016, kemudian perahu yang dimiliki berbahan bakar bensin, daya mesin perahu lebih kecil atau sama dengan 13 HP, jenis alat tangkap ramah lingkungan dan tidak membantu illegal fishing serta belum pernah mendapatkan bantuan sejenis dari pemerintah pusat, daerah atau badan usaha.
Kegiatan pembagian konverter kit ini diawali dengan sosialisasi cara aman penggunaan mesin dan tabung LPG 3 kg, serta tempat pembelian tabung jika habis. Dukungan pihak pemerintah daerah setempat terhadap program pemerintah konversi BBG ini terlihat melalui kehadiran Walikota Bengkulu, Perwakilan Ditjen Migas Kementrian ESDM, serta Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kota Bengkulu. Pemerintah Daerah Kota Bengkulu juga menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina dan berharap supply LPG 3 kg dapat terpenuhi dengan baik.
Lanjut Rifky, kedepannya Pertamina akan berkoordinasi dengan DKP untuk melibatkan koperasi nelayan sebagai pangkalan resmi penjualan tabung LPG 3 kg, sehinga dapat memudahkan para nelayan untuk mendapatkan gas. Pertamina akan menyediakan sekitar 2000an tabung setiap bulannya.
Melaui program alih bahan bakar ini, Pertamina tentunya berharap para nelayan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin paket yang sudah diberikan melalui program bantuan Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Pertamina. “Kami tentunya senang sekali jika para nelayan merasakan betul manfaat dari program ini, sehingga penggunaan LPG 3 kg juga menjadi lebih tepat sasaran,” tutup Rifky. ***Communication & CSR Pertamina Sumbagsel