Jakarta, 24 Januari 2019 - PT Pertamina (Persero) terus berkontribusi untuk melestarikan lingkungan hidup melalui program Corporate Social Responsibility, salah satunya dengan melakukan konservasi atas satwa yang hampir punah seperti Elang Bondol dan Gajah Sumatera.
Melalui gelaran tahunan Pertamina Eco Run Desember 2018 lalu, Pertamina telah mengumpulkan donasi dari hasil penjualan tiket sebesar Rp 1 Miliar dan selanjutnya akan dimanfaatkan untuk pelestarian satwa Elang Bondol dan Gajah Sumatera. Donasi untuk Konservasi Gajah Sumatera disalurkan oleh Pertamina kepada Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli hari ini di Siantar (24/1).
Media Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita menjelaskan bantuan pelestarian untuk satwa Gajah Sumatera diperoleh dari donasi Pertamina Eco Run 2018. Event tahunan perusahaan bertema Galang Energi Lestarikan Negeri merupakan bagian dari upaya Pertamina mengajak masyarakat untuk ikut serta melindungi hewan berbelalai khas Sumatera ini.
“Donasi yang diperoleh dari partisipasi masyarakat yang turut serta dalam Pertamina Eco Run akan disalurkan untuk melestarikan dua satwa yaitu Elang Bondol dan Gajah Sumatera masing-masing sekitar Rp 549 juta,” katanya.
Menurut Arya, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) 1 bekerjasama dengan Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Naulik sebagai pemangku Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di kabupaten Simalungun akan terus melindungi Gajah Sumatera dengan menetapkan road map yang akan berlangsung dari 2017 hingga 2021. Mulai 2017, Pertamina telah melakukan penanaman pakan gajah dan transportasi serta menyediakan klinik gajah. Pada 2018 dilanjutkan dengan pemasangan papan informasi, edukasi serta penyediaan sarana dan prasarana galeri. Untuk 2019, pelestarian Gajah ini akan berlanjut dengan pembangunan biogas kotoran gajah dan pemberdayaan ekonomi kader kelompok peduli gajah.
“Hingga tahun 2021, Pertamina berharap program CSR Kehati ini akan menciptakan ekosistem alami untuk Gajah Sumatera berkembang biak,” pungkas Arya.