Bojonegoro – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah sebagian kecil dari masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 1000 anak di Bojonegoro masuk ke dalam kategori anak-anak berkebutuhan khusus dengan range usia dari usia pra sekolah hingga sekolah menengah atas. Data tersebut merupakan rekaman dari Dinas Pendidikan pada Januari 2018.(20/12)
Mereka yang termasuk ke dalam kategori ini adalah yang m/mpunyai ciri-ciri tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna grahita, hiperaktif, tuna laras, kesulitan belajar, dan lain sebagainya.
Namun, tak jarang dari mereka mempunyai bakat khusus, semisal dalam berkesenian musik, bercocok tanam, beternak dan juga olahraga.
Kondisi ini rupanya yang mengilhami Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Kalitidu untuk kemudian mengarahkan para siswanya agar mereka bisa hidup mandiri walaupun mempunyai keterbatasan,
“Siswa-siswi kami arahkan memang untuk menjadi generasi yang mandiri, kebutuhan khusus mereka tidak menjadi penghalang. Makanya kami berniat untuk mengembangkan budidaya tanaman hidroponik diatas kolam ikan nila ini. Karena kami lihat sepertinya siswa-siswi tertarik sekali untuk bercocok tanam. Terbukti kebun kami juga sangat asri, itu semua para siswa juga turut memeliharanya,” ujar Sri Purwi Handayani, atau biasa dipanggil Ibu Pur yang disaksikan oleh Saiful Bahri selaku Ketua Komite Sekolah.
Dikarenakan hal tersebut, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang menjadi operator Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) tergerak untuk membantu para siswa SLB PGRI Kalitidu mengembangkan budidaya tanaman hidroponik dengan menyumbangkan 10 paket untuk budidaya, seperti media tanam, paralon, pompa untuk pengairan, tanaman hidroponik antara lain selada, sawi daging dan kucai.
Di SLB yang mempunyai murid sekitar lebih dari 60 siswa tersebut, PEPC berharap dapat menjadi bagian penting dari perjalanan hidup para siswa untuk lebih mandiri menghadapi masa depan.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini para siswa lebih terpacu lagi untuk berprestasi dalam kegiatan apapun itu. Yang terpenting sekolah dapat mengantarkan para siswanya untuk menjadi manusia yang mampu mandiri dan lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya,” kata Kunadi, JTB Site Office & PGA Manager PEPC. Dalam percakapannya dengan pihak sekolah, Kunadi juga memohon doa untuk kelancaran dan keselamatan pelaksanaan Proyek JTB yang sedang dilaksanakan oleh PEPC.