Jakarta, 9 Desember 2018 - Pertamina melalui Eco Run 2018 mengajak para peserta untuk bersatu , bersinergi, melakukan penggalangan dana membantu konservasi Gajah Sumatera dan Elang Bondol.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan sebagian hasil penjualan tiket Eco Run 2018 sebesar lebih dari Rp 1 Milyar akan didonasikan untuk konservasi Gajah Sumatera dan Elang Bondol.
Gajah Sumatera
Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) termasuk sebagai sebagai Hewan dilindungi karena hilangnya habitat akibat aktivitas penebangan hutan. Hilangnya habitat Gajah memaksa mereka masuk ke kawasan berpenduduk sehingga memicu konflik manusia dan Gajah, berujung pada kematian Gajah, selain juga Gajah Sumatera diburu dan dilakukan perdagangan liar.
Mengetahui hal tersebut, Pertamina bekerjasama dengan Balai Litbang LH dan Kehutanan Aek Nauli melakukan program konservasi tumbuhan dan satwa dilindungi di area kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Aek Nauli, di seputaran area Danau Toba, yang diinisiasi hampir satu tahun yang lalu dengan gerakan bernama EcoMOR1mpact.
Program kerjasama konservasi Gajah ini meliputi pengembangan sarana dan prasarana pendukung, baik pakan hingga obat-obat-obatan klinik Gajah. Untuk penanaman pakan Gajah, ditanam di lahan seluas 1 hektare. Adapun jenis tanaman pakan gajah meliputi rumput Gajah, tebu, nanas, pisang dan pepaya. Sedangkan konservasi tumbuhan meliputi kegiatan penanaman pohon pada lahan kritis seluas 1,5 hektare di KHDTK Aek Nauli dengan metode pembangunan hutan tanaman Macadamia Integrifolia terintegrasi dengan pohon buah hutan khas Batak (Rukam, Kapundung, Sotul, Biwa, Jontik-jontik).
Adiatma menjelaskan Program konservasi Gajah Sumatera ini dilakukan bertahap sesuai roadmap yang dimulai tahun 2017.
“Program konservasi ini kami lakukan secara bertahap mulai dari bekerjasama dengan penanaman pakan Gajah, pemberian edukasi dan informasi, hingga pemberdayaan ekonomi kader kelompok peduli Gajah. Harapan kami tujuan utama dari program ini tercapai yaitu Tercipta ekosistem yang ideal untuk Gajah berkembang biak” jelas Adiatma.
Elang Bondol
Jika Gajah Sumatera termasuk Hewan yang dilindungi, maka Elang Bondol (Haliastur Indus), si maskot Kota Jakarta ini merupakan satwa yang hampir punah karena perburuan dan penangkapan illegal di Indonesia.
Satwa yang memilih Habitat ideal di area tepi laut yang berlumpur seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai hanya tersisa 25 ekor di kepulauan Seribu dan Jakarta.
Adiatma menjelaskan, sejak tahun 2016, Pertamina Bekerjasama dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang fokus pada konservasi Elang Air, memberikan dukungan berupa fasilitas untuk pelestarian Elang seperti kandang sanctuary, pusat edukasi, dan fasilitas umum lainnya.
“Kami berharap dengan fasilitas yang lebih lengkap maka proses edukasi dan konservasi Elang Bondol di sini bisa berjalan dengan lebih optimal. Peserta yang ikut acara ini juga bisa membantu menyebarkan informasi mengenai Elang Bondol ke lingkungan yang lebih luas,” tambahnya.
Pada akhirnya Adiatma menjelaskan, kegiatan Eco Run 2018 dengan Tema Galang Energi Letarikan Negeri ini tidak hanya berlari namun juga merupakan bentuk edukasi Pertamina kepada masyarakat. Bahwa pelestarian alam termasuk menyelamatkan Gajah Sumatra dan Elang Bondol membutuhkan peranan semua kalangan.
“Tujuan utama Eco Run 2018 adalah mengajak masyarakat khususnya para peserta untuk aktif dan terlibat langsung dalam aksi pelestarian lingkungan dan juga pelestarian keanekaragaman hayati,” tutup Adiatma.