Gayo Lues, 06 April 2019 – Setiap dua minggu, mobil tangki BBM kapasitas 16 kilo liter (KL) menempuh 380 km jalan pegunungan berliku ke lokasi BBM Satu Harga di Gayo Lues Aceh. Mobil tangki bertolak dari Terminal BBM (TBBM) Instalasi Medan Group sebagai suplai poin. Butuh waktu lebih dari sebelas jam untuk mencapai lokasi BBM Satu Harga Gayo Lues.
Pada Jumat (05/04) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bersama Kementerian ESDM, SKK Migas dan Bupati Gayo Lues meresmikan dua SPBU Modular BBM Satu Harga di Gayo Lues. Yaitu SPBU Modular 15.246.54 di Desa Tungel dan SPBU Modular 15.246.56 di Desa Reje Pudung, Kecamatan Rikit Gaib.
Peresmian dihadiri oleh Direktur Bio Energi EBTKE Kementerian ESDM Andriah Feby Misna, Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru, Branch Manager Pertamina Aceh Awan Raharjo dan Manager Communication & CSR Pertamina MOR I Roby Hervindo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru dalam sambutannya menyampaikan harapan akan hadirnya program BBM Satu Harga. "Gayo Lues merupakan daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di Aceh. Meskipun begitu, Gayo Lues memiliki potensi alam yang luar biasa. Saya berharap BBM Satu Harga bisa menjadi salah satu penunjang ekonomi Gayo Lues," tutur Amru.
Sementara itu, Branch Manager Pertamina Aceh Awan Raharjo mengungkapkan total terdapat tiga lembaga penyalur BBM Satu Harga di Provinsi Aceh. Satu berlokasi di Aceh Singkil, dan dua berada di Gayo Lues.
"Penyaluran kepada dua SPBU Modular tersebut adalah 97.000 Liter untuk produk Bio Solar dan Premium. Selain itu kami juga menyediakan opsi BBM berkualitas berupa Pertalite bagi masyarakat," jelas Awan.
Melalui hadirnya SPBU Modular, masyarakat di Kecamatan Rikit Gaib dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain. Yaitu Premium Rp 6.450,-/liter, dan Solar seharga Rp 5.150,-/liter.
Dua lembaga penyalur ini merupakan lokasi BBM Satu Harga ke tiga yang diresmikan Pertamina MOR I pada 2019. Awal Februari lalu, dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias dan empat lembaga penyalur di Kepulauan Mentawai telah lebih dulu diresmikan.*