Jakarta, 8 Juni 2019 - Jajaran Direksi Pertamina tidak cuti selama arus mudik balik Lebaran. Seluruh jajaran Direksi bergiliran terjun di lapangan, memantau langsung pendistribusian BBM dan LPG dari Terminal BBM serta memimpin Video Conference dari Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) di Kantor Pusat Pertamina dengan seluruh General Manager Region Marketing dan General Manager Refinery Unit seluruh Indonesia.
Seperti hari ini, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang meninjau langsung pendistribusoan BBM dari Terminal BBM Jakarta Group.
Sementara Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif, meninjau pengoperasian Kios Pertamina Siaga dan SPBU Modular di Rest Area Tol Cipali Km 207 A.
General Manager Marketing Operation Region III Tengku Fernanda menyampaikan, peninjauan dan pemantauan yang dilakukan jajaran Direksi Pertamina tidak hanya hari ini saja, tetapi sejak tim Satgas mulai bertugas pada H-30 Lebaran.
"Secara intensif Satgas Pertamina Siaga yang langsung dikomandoi jajaran Direksi secara bergilir, melakukan Video Conference (vicon) rutin, untuk memantau kondisi di lapangan. Kegiatan vicon ini juga diikuti dengan kunjungan lapangan, memberikan semangat kepada pekerja yang piket," jelas pria yang akrab disapa Fernanda.
Dia menambahkan sejak H-3 lebaran hingga hari ini koordinasi terus ditingkatkan antara region, karena khusus di Pulau Jawa yang menjadi fokus pemudik, yakni dari Region V, IV dan III perlu kerja sama agar pasokan BBM tidak terkendala, seiring dengan rekayasa arus lalu lintas yang diberlakukan kepolisian.
Secara bergilir Direksi Pertamina memimpin koordinasi seperti Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra, Direktur LSCI Gandhi Sriwidodo, bahkan Direktur Pemasaran Retail Mas'ud Khamid pada Hari H Lebaran, menyapa dan berlebaran dengan pekerja di Terminal BBM Jakarta Group.
"Tentunya kami berharap arus mudik dan balik tahun ini berjalan lancar, dan Pertamina bisa memberikan dukungan bagi pemudik dalam melaksanakan aktivitas mudik baik terkait pemenuhan BBM maupun LPG," pungkas Fernanda.