BOJONEGORO -- Program beasiswa pendidikan diploma yang dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC), memasuki era baru. Kali ini program yang bertujuan untuk untuk mendidik calon operator dan teknisi Proyek Jambaran – Tiung Biru ini masuk pendidikan di PEM Akamigas selama 18 bulan. Mereka akan tinggal di asrama, bersama-sama menempuh pembelajaran.
“Kurang lebih 18 bulan para pemuda berprestasi dari Kabupaten Bojonegoro ini akan digembleng di PEM Akamigas, setelah sebelumnya mendapatkan Program Bahasa Inggris di Hotel Bonero - Bojonegoro, Program Kewiraan di Markas Group 2 Kopassus, serta Program Management Umum di Hotel Loji Solo, Jawa Tengah. Di program Kewiraan, mereka mendapatkan pembinaan mental selama kurang lebih 3 minggu," tutur Achmad Zaidy, Direktur Operasi PT Pertamina EP Cepu.
Penjaringan peserta pemagangan ini berjalan dari bulan April hingga Juni lalu, dari hampir seribu pendaftar, terdapat 550 peserta yang dinyatakan lolos administrasi dan berhak mengikuti seleksi tulis, lalu disaring kembali menjadi 220 untuk mengikuti seleksi wawancara, kesehatan dan psikologi, hingga akhirnya ditentukan 108 peserta lolos seleksi beasiswa. Para peserta ini berasal dari Kabupaten Bojonegoro, termasuk mereka yang tinggal di sekitar wilayah operasi, seperti Kecamatan Purwosari, Ngasem, Gayam, Tambakrejo dan Kalitidu.
“PEM Akamigas siap untuk mendidik para peserta Apprentice Program. Merupakan visi misi kami menciptakan tenaga kerja yang memiliki daya saing global di bidang migas, dan sebuah kebanggaan bagi kami bila mampu meluluskan mahasiswa sebagai tenaga kerja yang dapat langsung diserap industri karena keunggulan kompetensinya. Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh PEPC dan juga orang tua mahasiswa." Ujar Rachman Setiawan, selaku Wakil Direktur PEM Akamigas Cepu.
Baik PEM Akamigas beserta PEPC berharap bahwa ketika berada dalam “kawah candradimuka” para mahasiswa dapat melahirkan inovasi kreatif untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khususnya untuk kemajuan dan kelancaran Proyek Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB).
“Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dapat tersaring dari ribuan pendaftar Program Beasiswa ini. Kami senang sekali, apalagi pendidikan yang kami terima nantinya gratis, dan Insya Allah dengan prestasi bagus, kami akan menjadi calon operator dan teknisi Proyek JTB. Kami siap menjadi generasi emas Bojonegoro,” ujar Ryanto Prawiro Negoro dan Reni Udiyanti, perwakilan peserta ketika menerima jaket almamater dari Direktur PEM Akamigas Prof. Dr. Perry Burhan yang disaksikan oleh Direktur Operasi PEPC Achmad Zaidy.
Hadir dalam upacara pelantikan adalah Direktur Operasi PT. Pertamina EP Cepu Ahmad Zaidy beserta jajaran Manajemen, Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto, Humas SKK Migas Jabanusa Dimas Pear, Direktur PEM Akamigas Prof. R.Y. Perry Burhan, Asisten 3 Pemkab. Blora Heny Indriyanti, Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Bojonegoro, MUSPIKA Kecamatan Cepu, dan orang tua mahasiswa.
Wakil Bupati yang sedari awal telah mengikuti proses seleksi Program Pemagangan ini mengucapkan terima kasihnya kepada para peserta karena telah mengharumkan nama Kabupaten Bojonegoro. Rasa terima kasih juga ditujukan pada PEPC dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro karena telah berkoordinasi dengan baik.
“Jaga nama baik Bojonegoro dan juga almamater PEM Akamigas. Kalian bisa berada di sini karena proses yang panjang. Jika ingin bekerja di industri migas, maka harus mempunyai sertifikasi dan kompetensi yang tinggi. Standar bekerja di dunia migas sangat tinggi. Saya harap kalian semua bisa memenuhi kriteria itu. Kami harapkan kerjasamanya untuk mensosialisasikan kepada warga Bojonegoro tahapan proses seleksi dan pendidikan yang anda lakukan untuk menjadi calon pekerja di Pertamina EP Cepu, agar masyarakat mengerti bahwa untuk dapat bekerja di perusahaan migas harus memiliki kompetensi dan sertifikasi khusus. ” Pesan Wakil Bupati Bojonegoro.
PT Pertamina EP Cepu dalam menjalankan program pengembangan masyarakatnya selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Termasuk dalam kegiatan Apprentice Program ini.
Program Apprentice merupakan upaya PEPC untuk mendukung program National Capacity Building khususnya untuk putera/puteri daerah terbaik di wilayah Bojonegoro. Nantinya peserta program ini akan disiapkan menjadi Calon Operator dan Teknisi Proyek JTB.
Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Proyek dengan kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.*PEPC