CILEGON - Bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018, menjadi pelajaran bagi masyarakat wilayah Banten. Salah satunya bagi warga di Link Kapling Baru II, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, yang tinggal di Ring-1 atau dekat dengan Terminal LPG Pertamina Tanjung Sekong.
"Saat bencana terjadi warga spontan berusaha menyelamatkan diri ke bukit di sekitar. Tapi jalan menuju bukit masih tanah licin dan disekitarnya banyak semak-semak. Beberapa orang tua, ibu hamil dan anak-anak sempat kewalahan dan nyaris terperosok," kata Suparman Ketua RW 06 yang kala itu mengevakuasi anggota keluarga serta mengawal warga menuju ke tempat aman di perbukitan belakang kampung Kapling Baru II.
Bencana menjadi pelajaran untuk selalu sigap dalam menghadapi situasi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu. Untuk mempersiapkan tanggap bencana tersebut, LPG Terminal PT Pertamina (Persero) Tanjung Sekong bersama dengan pemerintah setempat membangun Jalur Evakuasi Tsunami di Link Kapling Baru II.
"Aspek keselamatan selalu menjadi perhatian utama Pertamina. Karena itu kami memfasilitasi inisiatif warga dan bersama-sama membangun jalur evakuasi menuju ke perbukitan," ujar Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami.
Link Kapling Baru II ini hanya berjarak 500 meter dari pinggir laut. Karena itu, areal perbukitan yang berada tepat di belakang hunian warga menjadi lokasi titik kumpul yang penting.
Pada jalur evakuasi tsunami ini, lokasi titik kumpul berada di ketinggian sekitar 30 meter diatas permukaan laut, yang bisa dicapai melalui 3 jalur yakni Jalan Polairud, Jalan Kehutan 1 dan Jalan Kehutan 2. Adapun panjang jalur evakuasi mencapai 540 meter dalam bentuk jalur jalan merata dan anak tangga.
"Kami atas nama warga masyarakat Link Kapling Baru II, khususnya RW 06, berterima kasih atas perhatian Pertamina Tanjung Sekong yang telah membuat jalur evakuasi sebagai langkah tanggap darurat. Tentunya semoga wilayah Banten selalu aman, namun kami kini merasa lebih tenang dengan adanya jalur ini," tambah Camat Pulomerak Muhammad Hatta, yang hadir dalam peresmian jalur evakuasi.
Lina, salah satu warga setempat merasa tenang dengan adanya jalur tersebut. Perempuan paruh baya itu berharap jalur evakuasi bisa menjadi antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. "Harapannya tidak ada bencana lagi. Nantinya tempat ini bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan warga bersama," pungkas Lina yang bersama ibu-ibu lainnya menyempatkan berfoto di titik kumpul evakuasi.*MOR III