Berdayakan Masyarakat dengan Budidaya Jamur Tiram

9-rumdani RevisiBerawal dari membudi­dayakan Jamur Tiram se­orang diri dengan modal 500 media tanaman jamur pada beberapa tahun silam yang lalu, Rumdani Prapti Suwiwi tertantang untuk lebih mengembangkan kembali bagaimana Jamur Tiram yang dibudidayakannya memiliki nilai ekonomi tinggi.

 

Akhirnya dirinya terdorong untuk membentuk kelompok usaha yang terdiri dari warga sekitar Desa Tegalmulyan, Cilacap Selatan. Bersama kelompok usaha yang diben­tuk­nya, Rumdani tidak hanya mengembangkan budidaya Jamur Tiram Putih, namun men­jadikan Jamur Tiram se­bagai bahan baku masakan dan camilan.

 

Hasil olahan Jamur Tiram yang diciptakan oleh Rumdani bersama kelompok usaha berbuah manis. Pa­da tahun 2008 pesanan pro­duk olahan Jamur Tiram ini semakin banyak. Hingga dirinya tidak bisa memenuhi seluruh pesanan yang dminta dikarenakan kurangnya pasokan bahan baku Jamur Tiram.

 

Sebagai Ketua Kelompok, Rumdani tidak menyerah sampai disitu, dirinya kembali tergerak untuk mendorong war­ga sekitar membudidayakan jamur tiram putih. Pada tahun 2009, Rumdani menerima bantuan CSR Pertamina berupa pera­latan, alat produksi, 1.000 media tanam dan rumah untuk kembang biak jamur.

 

Hasil panen jamur tiram yang telah dikembangbiakkan oleh warga sekitar diolah aneka produk makanan. Ada sekitar 50 macam produk olahan jamur yang dihasilkan, seperti kripik jamur, sate jamur, nugget, bakso, pempek, omelet, otak-otak, siomay, pizza, pepes yang berbahan dasar jamur tiram. Produk tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp10.000 per bungkus hingga Rp90.000 per kilo.

 

Kini, Rumdani berhasil membawa nama Desa Te­galmulyan, Cilacap Se­latan menjadi sentra pem­budidayaan dan produksi ma­kanan olahan. “Kita su­dah menjual produk-pro­duk tersebut ke seluruh In­donesia bahkan lewat online bahkan kita menjualnya sampai ke Mal­rakkanaysia,” ungkapnya.

 

Ternyata upaya dirinya memberdayakan masyarakat pesisir Cilacap mendapatkan dedikasi dari Pertamina de­ngan terpilihnya Rumdani se­bagai juara 1 di ajang Per­tamina Award 2015 untuk kategori Berdikari. Ia dinilai mampu memberikan nilai ekonomi bagi warga se­kitar yang tidak hanya sebagai nelayan, namun budidaya jamur tiram beserta produk olahannya menjadi mata pen­caharian warga pesisir.


“Saya bisa membentuk kelompok-kelompok baru se­hingga kita bisa mengajak mereka untuk menambah penghasilan dengan bia­ya operasional minimal, tetapi keuntungannya maksimal,” tam­bah Rumdani.•IRLI

Share this post