Bersama Pertamina Kenalkan Budaya Indonesia dengan Boneka Pengantin Adat

8-boneka AdatDepok - Berawal dari kejenuhannya men­jadi se­orang karyawan, Masih Susanti berpikir keras mencari ladang penghasilan baru se­suai dengan impiannya. Punya peng­hasilan tapi juga bisa jalan-jalan. Karena ia sering berkunjung ke rumah sang kakak yang me­miliki usaha pembuatan gaun pengantin, akhirnya tercetuslah ide untuk memanfaatkan perca yang bagus tersebut.Akhirnya, setelah berdiskusi dengan seorang sahabat yang memiliki usaha pembuatan boneka adat, ia pun memberanikan diri membuat boneka pengantin adat. Demikian ia sebut produknya.

 

Dibantu seorang keponakan dan enam pekerja, ia pun mulai serius mengelola bisnisnya. Setelah resign dari pekerjaannya, ia banting setir mengelola usaha tersebut pada tahun 2009. "Awalnya saya menjadi mitra binaan Telkom. Namun, setelah 3 tahun, saya memutuskan untuk pindah ke Pertamina," jelasnya dengan jujur.

 

Ia mengaku, keinginannya menjadi mitra binaan Pertamina karena banyak mendapat cerita dari teman-temannya sesama pengu­saha UKM, kalau menjadi mitra perusahaan migas tersebut bisa lebih cepat berkembang. "Dari informasi beberapa teman, saya pun mengajukan diri menjadi mitra binaan di Pertamina Unit Pemasaran III, Jakarta. Alham­dulillah, prosesnya gak lama," ujarnya.

 

Tahun 2012, ia menjadi mitra binaan Pertamina. Dan benar saja, belum sebulan menjadi mitra, ia diajak untuk ikut pameran di Pekan Raya Jakarta. Dari situlah, semuanya berawal. Ia pun diajak pameran di berbagai kesempatan. Ia juga diberikan pelatihan ba­gaimana me-manage usahanya. Bahkan, Per­ta­­mina memantau perkembangan usa­ha­nya. "Saya senang sekali menjadi mitra binaan Per­tamina. Perusahaan ini sangat peduli dengan ka­mi para pengusaha UKM," ungkapnya.

 

Setelah ikut pameran PRJ, pesanan pun mengalir. "Saya jadi bisa mengenalkan budaya Indonesia, khususnya baju pengantin adat melalui boneka barbie ke berbagai kalangan. Sekolah-sekolah bahkan menjadi cinderamata untuk beberapa perusahaan," jelasnya.

 

Sekarang, ia bisa memproduksi 100-200 pasang boneka pengantin adat per bulan. Tapi, di waktu-waktu tertentu bisa sampai 1.000 pa­sang. Ia menyebutkan perpasang boneka pengantin adat dibanderol antara Rp200 ribu - Rp250 ribu di pasaran.•RIA

Share this post