Budidaya Lebah Madu untuk Masyarakat Karang Joeang

Madu _TawonBalikpapan -  Pertamina melalui program CSR bu­didaya lebah madu beru­paya untuk mening­kat­kan kesejahteraan masyarakat yang ber­mu­kim di kawasan hutan lindung Karang Joang.

 

Bantuan Budidaya Lebah Madu dirintis sejak 2011 dan dilakukan secara ber­tahap. Tahap pertama,  Per­ta­mina mem­berikan ban­tuan 90 kotak atau 90 koloni lebah dari jawa. Satu koloni berisi sekitar 5000 sampai 6000 lebah. Karena ketidakcocokan cuaca (cuaca terlalu panas), Tidak adanya perkebunan di sekitar budidaya dan terlalu banyaknya predator seperti lebah hitam, sekitar 6 bulan kemudian lebah itu habis.

 

Sekitar awal tahun 2012, kelompok tani tersebut men­dapatkan kembali ban­tuan tahap ke-2 berupa bibit lebah madu jenis Apis Mellifera sebanyak 21 kotak/ koloni. “Lebah madu jenis ini sangat cocok dengan cuaca dan lingkungan di kawasan hu­tan lindung Karang Joang, sekarang sudah bisa di­kembangkan dan sudah men­­capai 250 kotak/koloni,” ujar Zahrodin.

 

Ada sekitar 60 warga penerima manfaat dengan adanya budidaya ini. Selain  memberikan bibit lebah, kotak sarang, frame atau bingkai yang digunakan lebah untuk bersarang, screen dan alat pemisah madu, Pertamina juga memberikan pelatihan-pelatihan dan studi banding dengan kelompok pem­budidaya lebah madu lainnya. Pelatihan ini meliputi pelatihan manajemen pema­saran, penambahan kotak sarang lebah dan perluasan pemasaran produk serta ke­ikutsertaan dalam pameran-pameran UKM.

 

Di luas tanah sekitar 5.000 meter persegi milik Juarno (40), kini Kelompok tani Borneo Patra dalam satu bulan dapat menghasilkan se­kitar 70 botol berukuran 600 ml dengan label “Madu An Nahl 69” yang dijual dengan harga Rp 130.000/botol. Jika keadaan tidak sedang musim bunga, pembudidaya dapat memanen dalam waktu 2 bulan sekali. “Biasanya usia 5-6 bulan sarang lebah madu baru dapat dipanen,” tambah Zahrodin. Selain menjual madu asli, pembudidaya juga mengolah bagaimana sarang lebah madu dapat di­buat menjadi kerajinan kaligrafi.

 

Untuk pemasarannya di­mulai dari perusahaan-peru­­sahaan yang memesan langsung dan dapat diantar. Ada juga pembeli yang datang langsung, dititip ke toko toko atau melalui pameran-pameran UKM bahkan ada yng berlangganan setiap bulannya.

 

Zahrodin mengakui, budidaya lebah madu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Karang Joeang.  “Yang tidak punya pekerjaan jadi memiliki pekerjaan dengan membuat kotaknya atau mengantarkan hasil madunya. Selain itu, kami juga masih bisa bertani walaupun sudah beternak lebah madu,” jelasnya.•PRIYO

Share this post