Cecilia Kecil Kini Ceria Lagi

Sekper CeciliaJAKARTA - Wajah sumringah nampak jelas terlihat di wajah keluarga kecil Antonio Van Hemert dari Tomohon, Sulawesi Selatan saat mereka masuk ke kantor Pertamina pusat, Jakarta. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Corporate Secretary Pertamina, Nursatyo Argo yang didampingi oleh Senior Officer Public Health Pertamina, Julian Iskandar Muda, beserta manajemen.


Kunjungan Antonio Van Hemert beserta istri dan putri kecilnya bermaksud untuk mengungkapkan rasa terimakasih kepada Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina yang telah membantu biaya pengobatan Cecilia Silvia Van Hemert, putrinya yang menderita kelainan jantung. Bantuan tersebut mencakup biaya operasi Cecilia, dan juga seluruh biaya akomodasi keluarganya selama berada di Jakarta.


Cecilia menjalani pengobatan dan operasi selama lima bulan di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo, Jakarta terhitung sejak 25 November hingga 27 Desember 2012. Ibunda Cecilia, Seska Sarese mengatakan operasi berjalan lancar dan pemulihan pasca operasipun berlangsung cepat di luar dugaan.


“Operasi lancar. Cuma Cecilia sempat koma 8 hari. Di ICU 2 minggu lebih, di ruang perawatan 2 minggu lebih. Jadi para dokter bilang Cecilia harus dirawat 4-6 bulan. Tapi dengan izin Tuhan Ceilia nggak sampai 2 bulan di rumah sakit, cuma 1 bulan satu hari,” tuturnya.


Seska mengungkapkan rasa syukurnya, sebab sebelumnya akibat kelainan jantung kondisi puteri semata wayangnya itu sangat lemah sehingga rentan penyakit seperti demam dan panas.


Kelainan jantung yang diderita gadis kecil kelahiran 10 April 2009 ini diketahui setelah ia berusia setahun. Hal tersebut berawal dari kecurigaan Seska akan berat badan sang anak yang tidak kunjung bertambah sejak lahir yaitu 3,5 kg. Cecilia kemudian dibawa ke dokter spesialis anak hingga dirujuk ke dokter spesialis jantung. Hasilnya ia didiagnosa menderita kelainan jantung dan disarankan untuk operasi secepatnya. Diagnosa tersebut diperkuat lagi dengan kondisi fisik yang rawan penyakit, berbeda dengan anak-anak lain sebayanya.


Namun demikian, Antonio hanyalah kepala keluarga yang berpenghasilan rendah. Ia bekerja sebagai buruh serampangan di Manado. Sementara biaya yang dibutuhkan untuk operasi Cecilia itu tidaklah sedikit.


Rasa sedih dan bingung yang meliputi keluarga Cecilia akhirnya terhapuskan setelah bertemu dengan pihak Perta­mina yang mengulurkan bantuannya. “Awalnya kami bertemu dengan Pertamina Manado. Kemudian kami dirujuk ke Pertamina pusat Jakarta, karena Cecilia hanya bisa dioperasi di Jakarta yang peralatannya lebih baik daripada Manado,” tutur Seska.


Cecilia kini terlihat lebih sehat dari sebelumnya.Begi­tu pula kedua orang tuanya yang terlihat sangat bahagia. Rencananya Cecilia kembali menjalani operasi mata yang diakibatkan dari kelainan jantungnya pada tahun depan.•SAHRUL HAETAMY ANANTO

Share this post