Cegah Balita Kurang Gizi, Pertamina Edukasi Kelompok Binaan dengan Program Posyandu Sehati di Maros

MAROS, SULAWESI SELATAN – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Posyandu Sehati binaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin yang merupakan salah satu unit operasi Pertamina Patra Niaga Sulawesi melaksanakan kegiatan edukasi dan konseling Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Maros, pada Kamis, 16 Mei 2024.

Edukasi dan konseling ini dihadiri oleh 11 ibu dan balita binaan. Dalam proses ini, edukasi diberikan kepada ibu-ibu yang sering berkontak langsung dengan anaknya. Mereka diajarkan tentang pola hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga. Setelah edukasi itu, diberikan juga beberapa pertanyaan pada ibu balita seputar perkembangan anaknya selama periode bulan Februari setelah pemberian suplemen kesehatan pertama.

Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali sejak Februari 2024 dan diberikan kepada ibu-ibu yang tinggal di sekitar Ring I AFT Hasanuddin. Rangkaian kegiatan program CSR Posyandu Sehati, meliputi pendaftaran, pengukuran antropometri, pencatatan, edukasi, dan konseling yang dilakukan satu per satu dengan ibu dan balita.

Edukasi ini dilakukan agar orang tua khususnya ibu yang sangat dekat dengan balitanya mengetahui, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat untuk keluarganya serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di lingkungan sekitarnya.

Setelah edukasi, ibu-ibu diberi kesempatan untuk konseling secara pribadi yang sifatnya lebih privasi yang dipandu oleh petugas dari Puskesmas, Masniati S.K.M. “Kami menyimpulkan, masalah pola hidup tidak sehat yang paling banyak dialami oleh balita adalah adanya anggota keluarga yang merokok dan masih belum menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, serta ASI eksklusif yang tidak terpenuhi,” ujar Masniati.

Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Abdul Muis, menyampaikan alasan program Posyandu Sehati ini dibentuk ialah untuk mengurangi masalah yang biasanya terjadi pada balita, seperti stunting, obesitas, wasting, atau underweight. “Dari hasil sosial mapping yang kami lakukan, terdapat 262 balita yang mengalami gangguan gizi dari 1.619 balita yang berada di kelurahan Sudiang atau ring 1 wilayah operasi kami,” ujar Muis.

Dalam intervensi ini, ibu balita juga diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa bubur kacang hijau untuk pemenuhan gizinya. Selain itu, mereka mendapat suplemen kesehatan untuk anaknya berupa curcuma plus atau minyak ikan yang dapat membantu untuk meningkatkan nafsu makan, memenuhi kebutuhan vitamin pada masa pertumbuhan, serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh pada anak.

Dalam kesempatan yang terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kondisi sosial lingkungan sekitar.

“Program yang kami jalankan adalah bentuk kontribusi perusahaan terhadap kesehatan keluarga yang tinggal di sekitar wilayah operasi. Program ini sejalan dengan program Pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor (3), yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera,” ucap Fahrougi.*SHC&T SULAWESI