BANDUNG - "Aaaaa," teriak Azi sembari mengangkat kedua tangannya, lalu menghempaskannya ke arah tanah. Dirinya melakukan aktivitas itu berulang kali, hal tersebut dilakukannya untuk menstimulus otot-otot tubuhnya, termasuk otot yang membantu wicaranya, pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Menjadi anak berkebutuhan khusus (ABK), Azi yang kini berusia 7 tahun belum lancar berbicara. Bahkan sebelumnya, ia lebih banyak menggunakan kursi roda atau alat bantu untuk berjalan.
Tak tinggal diam, sejak tiga tahun lalu, Siti Saidah, orang tua Azi mendorong kemampuan anaknya dengan bergabung di Sekolah Dreamable yang tertetak di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Untuk meningkatkan kemampuan anaknya, Siti aktif mengikuti setiap kegiatan pengajaran di Dreamable. Seperti saat ini, Siti terlibat dalam pelatihan terapi metode applied behavior analysis (ABA), yakni program terapi terstruktur yang berfokus mengajarkan seperangkat keterampilan khusus bagi ABK.
"Saya tertarik mempelajari terapi ABA supaya bisa mendidik Azi lebih baik. Harapannya, kemampuan Azi semakin berkembang," kata Siti.
Pelatihan terapi tersebut merupakan bagian dari Program Dreamwork Sekolah Dreamable. Kegiatan itu diinisiasi oleh PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Bandung Group, Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan menjelaskan, Program Dreamwork menjadi terobosan Sekolah Dreamable saat ini. Tak hanya bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman para orang tua mengenai potensi anaknya, namun juga bisa meningkatkan keahlian orang tua sehingga pada akhirnya diharapkan dapat bermanfaat sebagai mata pencaharian.
"Sebelum pelatihan terapi, beberapa waktu lalu, kami juga mengadakan pelatihan mengenai bisnis laundry. Ke depan, keahlian-keahlian baru akan kami ajarkan, baik untuk ABK yang sudah berusia 17 tahun ke atas, serta orang tuanya. Selain itu kepada Guru Dreamable sebagai materi didiknya," jelas Eko.
Sekolah Dreamable yang berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Hidayah sejak tahun 2016 dan menjadi binaan Pertamina pada tahun 2018. Kini Sekolah Dreamable memiliki 53 anak didik dengan rentang usia 7- 26 tahun.
Program Dreamable merupakan salah satu upaya Pertamina untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.
"Kami senantiasa mendorong perkembangan Sekolah Dreamable, salah satunya dengan Program Dreamwork tersebut. Program itu fokus pada keahlian tertentu bagi ABK usia dewasa supaya bisa hidup mandiri. Keahlian itu juga dapat dimanfaatkan untuk keluarga ABK menambah penghasilan," tambah Eko. *MOR III/HM