Dukung Keberlanjutan Ekosistem, Pertamina Lepasliarkan Jalak Bali

10-MOR VPelepasliaran Jalak Bali Oleh GM MOR V Diwakili Aviation Manager Region ..._resizeSibang kaja – Sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan upaya pem­ber­dayaan masyarakat menuju kawasan Heritage Tourism, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai me­lak­­sanakan pelepasliaran enam ekor burung Jalak Bali di La­pangan Ngurah Rai Desa Sibang Kaja, Bali. Pelepasliaran ini dilakukan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Aviation Manager Region V He­ru Gani Purnomo, pada Minggu (13/8/2017).

 

Pelepasliaran burung Jalak Bali ini merupakan bagian dari program CSR DPPU Ngurah Rai yakni Program Konservasi dan Penangkaran Jalak Bali (Kartika Bali Bestari) di Desa Sibang Kaja Bali bekerja sama dengan Agrowisata Sutera Sari Segara. Setelah berjalan se­lama satu tahun, sejak ta­hap 1 di bulan Mei 2016 lalu, program konservasi dan penakaran burung Jalak Bali di Sibang Kaja ini telah ber­hasil menghasilkan anakan burung Jalak Bali 13 ekor.

 

“Tujuan utama program ini untuk meningkatkan populasi dan habitat burung Jalak Bali agar tidak punah. Selain itu kami juga ingin membangun ke­sadaran masyarakat mengenai keberadaan Jalak Bali sebagai upaya pendukung kehidupan berkelanjutan, membuka ruang edukasi bagi masyarakat untuk me­la­kukan perawatan dan penangkaran Jalak Bali serta me­nangkap peluang potensi wisata alam di lingkungan sekitar,” ujar Operation Head DPPU Ngurah Rai Arnaya Gula.

 

Untuk menjaga ke­ber­lanjutan program, DPPU Ngurah Rai melakukan pen­dampingan kelompok kon­ser­vasi Jalak Bali Kembang Sari Segara dalam hal ke­organisasian, meliputi pen­dam­pingan  dan pe­mantauan terkait dengan penyu­sunan AD/ART, penyusunan struktur kelompok, dan pembuatan jadwal jaga perawatan burung Jalak Bali.

 

“Penguatan kapasitas juga mengenai prosedur penang­karan dan konservasi hewan yang dilindungi berdasarkan undang-undang yang berlaku. Kami  juga meng­gandeng BKSDA dan UD Kicau Bali pada bulan Juni 2016. Hal ini bertujuan untuk menam­bah wawasan dan pengeta­huan kelompok dalam pengurusan ijin penangkaran dan perlindungan hewan baik yang dilindungi dan langka,” jelas Arnaya.

 

Menurut Arnaya, keman­dirian pakan burung Jalak Bali ini sendiri, DPPU Ngurah Rai bekerja sama dengan Yayasan Bali Kasih dengan memberikan mesin pem­­buatan pakan ternak dan men­dampingi kelompok dimulai dari tahap pembuatan sampai penge­masan pakan ternak burung berupa pelet.

 

“Keunggulan pelet yang di­produksi oleh kelompok burung Jalak Bali Kembang Sari Segara, yakni mengandung kalsium dan kitin yang baik bagi perkembangan dan kekuatan tulang buruk Jalak Bali. Kandungan kalsium dan kitin ini didapat dari bahan dasar pembuatan pakan yang ditambahkan dari cangkang kepiting yang merupakan limbah di area CSR Kampung Kepiting Tuban binaan DPPU Ngurah Rai,” tuturnya.

Konservasi burung Jalak Bali di desa Sibang Kaja juga mandiri dalam hal energi. Hal ini dibuktikan dengan pema­sangan solar cell sebagai sum­ber energi terbarukan dan ramah lingkungan yang digunakan untuk alat pene­rangan. Pemasangan solar cell ini dilakukan oleh siswa SMKN 1 Kuta Selatan yang merupakan binaan CSR DPPU Ngurah Rai.

 

Sementara itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyampaikan apresiasinya ke­pada Pertamina yang telah ber­peran aktif mewujudkan suaka bagi burung Jalak Bali dan turut membantu mema­jukan Desa Sibang Kaja. Ia ber­harap kegiatan konservasi dan penangkaran ini dapat mengem­balikan keberadaan burung Jalak Bali dan menjadi penggerak potensi wisata di Kabupaten Badung khususnya di Desa Sibang Kaja.

 

Selain itu, sebagai upaya untuk mendukung Desa Sibang Kaja sebagai desa wisata, di tahun ini  kelompok konservasi burung Kembang Sari Segara juga membuat jogging track, gasibu, kandang rusa dan kandang kalkun serta kebun pokcoy di kawasan Agrowisata Sutera Sari Segara.

 

Pada saat yang ber­samaan turut diserahkan tiga pasang burung Jalak Bali kepada kelompok konservasi Jalak Bali Kembang Sari Segara dan delapan unit tempat sampah organik dan non-organik kepada tujuh banjar yang terdapat di desa Sibang Kaja dan Kantor De­sa Sibang Kaja.•MOR V

Share this post