MAKASSAR – PT Pertamina Lubricants kembali meluncurkan program pelatihan dan entrepreneurship perbengkelan roda dua dalam rangka menciptakan tenaga muda produktif dan mandiri Indonesia di wilayah Sales Region VII di Makassar dan sekitarnya.
Peluncuran program bertajuk "Enduro Student Program" ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina Lubricants dan Balai Latihan Kerja Makassar serta Penyerahan Peserta didik ESP dengan penyematan topi dan seragam Enduro oleh Sales Region Manager VII PT Pertamina Lubricants Didik Setiyo Nugroho kepada perwakilan peserta, pada (25/9/2018).
Turut hadir dalam acara ini antara lain perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, perwakilan Dinas Sosial Kota Makassar, perwakilan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, perwakilan pengajar SMK peserta ESP, dan Community Relations Marketing Operations Region VII Pertamina Muhammad Roby Hervindo.
Enduro Student Program (ESP) adalah program Creating Shared Value (CSV), bagian dari CSR PT Pertamina Lubricants yang telah diluncurkan pada tahun 2016 dan merupakan program rangkaian pendidikan, pelatihan dan kewirausahaan mandiri khususnya di dunia perbengkelan roda dua bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai SMK Otomotif dan Teknik unggulan serta SMA.
Perekrutan peserta pelatihan ESP ini melibatkan berbagai wilayah di Sulawesi Selatan melalui seleksi untuk mendapatkan peserta yang memenuhi kualifikasi. Sebanyak 21 siswa dari SMKN 3 Makassar, SMK 4 Muhammadiah, SMKN 3 Pelita Agung, SMK Kartika Wirabuana, SMKN1 Pattalassang, SMAN 1 Pattalassang, SMKN 1 Galesong, SMK 1 Sulawesi Selatan, SMK 7 Makassar, SMKN 5 Sidrap, SMKN 7 Takalar, serta SMK Galesong Selatan berhasil lolos seleksi dan menjadi peserta program tersebut.
ESP terdiri dari berbagai tahapan. Pertama, peserta akan mengikuti pelatihan teknis dan non-teknis sepeda motor di Balai Latihan Kerja (BLK) setempat selama 1 bulan. Pada sesi pelatihan non-teknis, peserta dibekali beberapa materi, diantaranya adalah Character Building dan Wawasan kebangsaan, pengelolaan limbah dan lingkungan, kewirausahaan, product knowledge pelumas dan creative thinking. Materi ini diberikan agar peserta memiliki pengetahuan dan motivasi yang cukup untuk mendirikan sebuah bengkel mandiri nantinya. Pelatihan teknis meliputi pelatihan mekanik teori dan praktik dengan instruktur/fasilitator otomotif yang handal. Materi yang akan diterima adalah seperti pengenalan, perawatan dan perbaikan kendaraan roda dua.
Setelah lulus dari BLK nantinya, peserta melanjutkan program dengan melakukan praktek kerja (magang) di bengkel mitra binaan PT Pertamina Lubricants dimana peserta akan menerima mentorship dan pelatihan kerja langsung oleh mekanik yang sudah berpengalaman.
“Pada tahap magang, peserta benar-benar diajak terjun langsung secara real untuk belajar teknis keterampilan bengkel sepeda motor sekaligus belajar menjalankan bisnis bengkel skala kecil dan medium. Selanjutnya, setelah melalui proses magang selama 30 hari. Peserta akan dibekali dengan pelatihan wirausaha, pelatihan lingkungan dan perencanaan bisnis oleh para ahli dibidangnya. Pada tahap akhir akan dilakukan pendampingan untuk memulai usaha perbengkelan secara berkelompok dengan bantuan modal in-kind alat perbengkelan dari PT Pertamina Lubricants,” ungkap Didik Setiyo Nugroho, Sales Region Manager VII PT Pertamina Lubricants.
ESP di Makassar merupakan kota kelima setelah sebelumnya program tersebut sudah Cilacap oleh Production Unit Cilacap (PUC) pada tahun 2016, di Gresik dan Lamongan oleh Production Unit Gresik (PUG) pada pertengahan 2017 dan di Blora, Tuban dan Bojonegoro juga pada tahun 2017 dan di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2018.
Secara keseluruhan, ESP telah mencetak lebih dari 29 bengkel mandiri. Kegiatan ini didiharapkan akan melahirkan kembali bengkel-bengkel mandiri di wilayah lainnya dan mampu meneruskan semangat belajar dan wirausaha muda di seluruh Indonesia.
“Kami melihat potensinya sangat baik di Makassar. Kami sangat bangga dan berterima kasih sekali kepada berbagai mitra, termasuk pemerintah setempat dan BLK, serta bengkel-bengkel mitra kami yang telah sama-sama ingin menyukseskan program ini dan melahirkan generasi baru di bidang perbengkelan. Diharapkan semua peserta dapat merasakan dinamika usaha bengkel dan timbul minat yang kuat untuk membuka usaha bengkel sendiri dengan kualitas teknis yang mumpuni ke depannya,” tutup Didik.•PTPL