BANDUNG - Semerbak aroma kopi seketika tercium ketika bertandang ke rumah produksi kopi yang terletak di Kampung Sangkan RW02/RT02 Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Di depan rumah, ibu-ibu terlihat sibuk memilah kopi pilihan dengan kualitas terbaik. Rumah produksi ini dikelola oleh Kelompok Tani Kopi Wanoja, salah satu mitra binaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang. Beranggotakan 60 petani, kelompok tani ini memproduksi kopi Arabika khas Kamojang yang tersedia dalam bentuk biji kopi hingga bubuk kopi dalam berbagai ukuran. Rasa khas kopi Kamojang yang cenderung asam melahirkan cita rasa tersendiri bagi para penikmat kopi.
Namun, karena kondisi alam yang kurang bersahabat karena temperatur suhu yang rendah, membuat proses pengeringan kopi memakan waktu lebih lama. Untuk itu, PGE Area Kamojang berinisiatif menciptakan alat pengering kopi yang mampu memanfaatkan uap panas bumi dengan nama Kopi Geothermal. Alat ini mampu mempercepat proses pengeringan kopi sehingga tidak tergantung dengan pencahayaan matahari. Alat ini bahkan telah direplikasi dan dimodifikasi di area Ulubelu, Lampung.
“Kami sangat berterima kasih dan bangga menjadi mitra binaan PGE Area Kamojang. Dengan inovasi Kopi Geothermal, Kami sangat terbantu karena mampu menghemat waktu pengolahan kopi dan tidak tergantung dengan cuaca,” ujar Eti Sumiati.•PGE