CILAMAYA - Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, PT Pertamina Gas (Pertagas) melakukan penyerahan secara simbolis 22 ton pupuk organik padat dan 250 botol pupuk organik cair sebagai bagian dari tahapan Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan (Priangan) melalui Program CSR Saung Patra (Desa Unggul Petani Berdaya), pada Kamis, 24 September 2020.
Pada kesempatan itu, Pertagas Operation West Java Area melalui Head of Distrik Cilamaya, menyerahkan secara simbolis Pppuk organik kepada Ketua Poktan Priangan mewakili 28 anggota kelompok tani yang sangat antusias menyambut musim tanam kedua 2020.
Firman selaku Head of Distrik Cilamaya Pertamina Gas Operation West Java Area mengatakan, melalui Program Saung Patra, Pertagas mendukung pengembangan pengetahuan petani melalui penerapan teknologi tepat guna, pertanian ramah lingkungan dan pengembangan pupuk organik secara mandiri.
“Tujuan Program Saung Patra yaitu memberikan nilai tambah bagi petani dan produk yang dihasilkan. Pada Hari Tani Nasional kami menyampaikan apresiasi kepada petani dalam mendukung upaya Pemerintah mencapai kemandirian pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Upaya Pertamina Gas OWJA dalam memberikan nilai tambah bagi petani di Cilamaya dimulai sejak 2018 melalui progam Saung Patra. Tidak hanya sebatas pada pemberian bantuan pupuk, namun program tersebut juga memberikan pendampingan dan pelatihan terhadap petani dalam pengelolaan pertanian yang ramah lingkungan dan juga pengembangan inovasi-inovasi dalam kegiatan pertanian.
Program yang semula hanya diikuti 7 orang dengan luasan 7 hektar, kini menjadi 28 orang dengan luasan lahan 28 Hektar. Hal ini menunjukan tren pertanian ramah lingkungan yang diterapkan oleh Gapoktan Saluyu mendapat sambutan yang baik dari kelompok tani lainnya.
Hasil produksi yang baik, biaya operasional yang murah, serta dampak terhadap kondisi tanah baik menjadi daya tarik tersendiri bagi anggota kelompok yang kini tergabung dalam Poktan Priangan.
"Iya sangat senang sekali bisa bergabung dalam program itu, musim tanam yang lalu saya mendengar ada kelompok tani yang hasil panennya mencapai 6,2 ton dengan biaya operasional yang murah karena pakai pupuk organik. Biasanya untuk 1 hektar lahan dibutuhkan 8 juta namun anggota kelompok ini hanya mengeluarkan 6 juta per musim. Saya dan beberapa teman tertarik untuk bergabung," ujar Sawin yang merupakan anggota baru Poktan Priangan. *Pertagas/HM