Mengadopsi filosofi kapal Nabi Nuh dalam menyelamatkan spesies flora dan fauna, Hutan Kapal Kehati Greenthink menjadi pusat sarana pembelajaran lingkungan, pengelolaan hutan hujan tropis, sistem pertanian terpadu dan ekowisata berbasis masyarakat.
Di lahan tersebut didirikan area bumi perkemahan sekaligus sebagai hutan konservasi yang diperuntukkan sebagai sarana pendidikan lingkungan hidup bagi pelajar dan masyarakat luas. Di lahan ini pula PHE dan masyarakat mengembangkan kegiatan ekonomi terpadu.
PHE menggunakan konsep integrated farming system atau sistem pertanian terpadu untuk menghidupkan perekonomian masyarakat desa. Model ini meliputi budidaya ikan nila srikandi, budidaya bebek petelur, usaha penggemukan domba, budidaya tanaman produktif, tanaman obat keluarga serta budidaya jamur merang. Masyarakat juga diajarkan untuk memanfaatkan limbah ternak untuk menjadi pupuk.
“Kami diajari bagaimana cara bertani yang efisien dan ramah lingkungan,” pungkas Aruji yang didaulat menjadi Ketua Kelompok Tani Greenthink.