Implementasi Regulasi dan Model Penerapan Social Responsibility di Indonesia

Seminar _csrSemarang – Untuk kesian kalinya, Pertamina kembali hadir di Universitas. Kali ini Pertamina berpartisipasi dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) dengan tema “implementasi Regulasi dan Model Penerapan Social Responsibility di Indonesia”, pada (5/2).

 

Pada kesempatan ter­sebut, hadir sebagai pem­bicara  Senior Officer Infrastructure & Disasster, CSR Pertamina Ponco Koeswantoro yang menyam­paikan secara strategis pe­nerapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Per­tamina yang notabenenya merupakan perusahaan milik negara. Seminar ini tidak hanya menampilkan  Pertamina, tetapi juga Pe­merintah Daerah Jawa Tengah serta praktisi CSR yang kini aktif mengajar di UDINUS.

 

Keaktifan mahasiswa diuji saat sesi tanya jawab.   Putri, salah satu peserta asal Kalimantan yang kini menjadi mahasiswa jurusan Manajeman UDINUS merupakan salah satu peserta seminar yang terlihat kritis dan menonjol.

 

Ia mempertanyakan peran Pertamina dalam menyejahterakan masyarakat Kalimantan, mengingat gaung CSR Pertamina disana dinilai belum cukup signifikan. Ia juga memberikan saran agar mahasiswa-mahasiswa Kalimantan diberikan so­sialisasi seperti  seminar atau program Pertamina mengajar.

 

Menurut Putri, banyak mahasiswa bahkan ma­sy­arakat Indonesia yang sebenarnya belum paham apa yang dimaksud dengan CSR, bagaimana kebijakan pemerintah mengenai CSR, dan strategi perusahaan dalam menjalankan CSR. Dengan adanya seminar ini, Putri pun menyatakan kesiapannya untuk menularkan informasi atas peran Pertamina dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.

 

Tidak hanya Putri, beberapa peserta lainnya pun bersedia  menyampaikan informasi ini kepada rekan-rekannya, karena mereka cukup terkejut dengan pema­paran, bahwa sudah cukup banyak dana, usaha, dan program yang digelontorkan Pertamina di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan melalui Pertamina Foundation, Per­tamina siap menjaring kawasan Indonesia Timur yang sebenarnya kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah maupun perusahaan lainnya.•MORIV

Share this post