BALIKPAPAN - Pertamina menyerahkan bantuan pengembangan sarana dan prasarana ekowisata kepada Kelompok Patra Bahari Mandiri, Kampung Nelayan Berdasi, senilai Rp 400 juta, pada Kamis, 3 Desember 2020. Bantuan diserahkan oleh VP CSR & SME Partnership Program Pertamina Arya Dwi Paramita kepada Rustam, Ketua Kelompok Patra Bahari Mandiri di Desa Salak Oseng RT 03.
Dalam kesempatan tersebut, Arya menjelaskan, Pertamina selalu berupaya menciptakan berbagai program dalam upaya pencapaian kemandirian ekonomi.
“Program pemberdaayaan masyarakat yang dilakukan Pertamina merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan untuk mewujudkan keselarasan perusahaan dengan kelangsungan hidup masyarakat, baik dari sisi sosial, ekonomi, hingga lingkungan,” ujar Arya.
Arya menambahkan, melalui program itu Pertamina ingin menstimulasi kemampuan dan potensi di masyarakat untuk dapat dioptimalkan oleh masyarakat itu sendiri agar lebih berdaya sosial.
Saat ditemui di lokasi, Rustam mengungkapkan kebahagiaannya atas bantuan yang diberikan oleh Pertamina untuk ekowisata di Kariangau. Dia pun berharap fasilitas itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Saya berharap ke depannya fasilitas maupun dukungan itu bisa dimanfaatkan maksimal untuk seluruh masyarakat dan Kelompok Patra Bahari Mandiri. Saya juga mohon dukungan dan kerja samanya dari seluruh masyarakat dan stakeholder terkait,” tutur Rustam.
Program pengembangan kawasan wisata yang dimulai sejak 2018, berawal dari pengembangan dan pelatihan budi daya kepiting soka, perbaikan fasilitas penunjang, dan tahun ini sudah sampai pada tahap branding dan marketing. Masyarakat telah berhasil menyulap lahan seluas lebih dari dua hektar itu menjadi kawasan edukasi dan budi daya hasil tangkap lautnya.
Kampung Nelayan Berdasi menjadi bukti kemampuan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Tak hanya menjaring hasil laut, namun membudidayakan bahkan menciptakan inovasi-inovasi yang mungkin tidak semua nelayan di Indonesia sanggup melaksanakannya.
Inovasi tersebut yakni budi daya kepiting soka menggunakan ekstrak bayam dan juga memanfaatkan cangkang kepiting menjadi bubuk kaldu rasa kepiting, selain itu pelet untuk pakan ikan yang dibudidayakan di tambak kampung nelayan berdasi. *MOR VI/HM