Kalau Ada Gempa, Masuk Kolong Meja

PALU - “Kalau ada gempa, masuk kolong meja. Kalau ada gempa, hindarilah kaca. Kalau ada gempa, lari ke lapangan terbuka”. Bait-bait lagu “Kalau Ada Gempa” dinyanyikan  siswa siswi me­nyam­but relawan Pertamina Peduli di SD Inpres Kawatuna di Jl. Gunung Lolo, Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Sekolah ini adalah satu dari tujuh lokasi Setara (Sekolah Se­mentara) Pertamina Peduli. Sekolah yang nyaris roboh diguncang gempa tersebut terletak tak jauh dari lokasi bencana likuifaksi Petobo. Di satu ruangan kelas, dinding dan lantai sudah terlepas akibat gempa. Gedung sekolah tak lagi aman digunakan belajar mengajar.

Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Syahrial Mukhtar bersama VP CSR & SMEPP Agus Mashud, Manager Planning & QA Agus Sugiarso dan Unit Manager Communication & CSR MOR VII M. Roby Hervindo yang didampingi para relawan Perta­mina Peduli, mengunjungi siswa SD Inpres Kawatuna pada Selasa (30/10/2018). Anak-anak penyintas bernyanyi dan belajar dengan ceria di tenda sekolah sementara. Tak tampak bayang trauma bencana di wajah mereka. Semangat besar dari tubuh kecil mereka, terpancar dari mata.

“Kali ini kami memberikan bantuan alat tulis dan seragam sekolah kepada 300 siswa SD Inpres Kawatuna. Para relawan Pertamina Peduli juga melakukan kegiatan trauma healing untuk anak-anak,” kata Syahrial. Sekolah Sementara Pertamina Peduli di SD Inpres Kawatuna berupa tenda komando, sudah berdiri dan digunakan kegiatan belajar mengajar sejak 21 Oktober lalu.

Agus Mashud menjelaskan, 11 tenda Setara Pertamina Peduli sudah berdiri di 7 sekolah sekitar Palu, Donggala dan Sigi sejak pertengahan Oktober 2018. “Di samping itu akan diserahkan pula tambahan 30 tenda untuk sekolah sementara kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se­tempat,” ujar Agus.

Tak hanya hari kemarin dan hari ini, Pertamina akan terus hadir bagi anak-anak bernyali penyintas ini. Program pemulihan pasca bencana di bidang pendidikan, berupa bantuan peralatan sekolah dan meubelier, siap diluncurkan. Program akan menyasar sekolah-sekolah di wilayah Sigi.

Adapun selama masa tang­gap darurat (28 September - 26 Oktober), total 75 pekerja dan tenaga kesehatan relawan Per­tamina Peduli memberikan bantuan medis serta logistik kepada pe­nyintas bencana Sulteng. Pos­ko Mobile Pertamina Peduli meng­hantarkan bantuan ke rerata 3 - 4 lokasi pengungsian per hari.

Sebanyak lebih dari 36 ton beras, 1.000 bal pakaian layak pakai dan seragam sekolah, 11.000 dus mie instan dan air mineral, 1.100 lembar selimut, 482 lusin peralatan masak, serta lebih dari 2.600 peralatan kebersihan disalurkan kepada pengungsi di lebih dari 65 lokasi seputar Palu, Donggala dan Sigi.•MOR VII

Share this post