SIDOARJO – PT Pertamina Gas Operation East Java bekerja sama dengan Akademi Minim Sampah Sidoarjo mengadakan pelatihan pengelolaan Minyak Jelantah menjadi produk bermanfaat seperti sabun dan lilin, pada Selasa, 8 September 2020. Hal itu dilakukan agar kendala mengelola limbah minyak jelantah sisa produksi Resto Seba dan rumah tangga di Kampung Ikan Asap teratasi.
Melalui konsep zero waste, selain melibatkan kelompok Resto, Pertagas juga menggandeng Kader PKK Desa Penatarsewu dan Desa Kalitengah, Kec Tanggulangin, Sidoarjo.
Ketua PKK Desa Penatarsewu Nurul Huda menuturkan, selama ini ibu-ibu di desanya tidak pernah menyimpan minyak goreng setelah beberapa kali dipakai dan belum mengetahui jika bisa dimanfaatkan kembali.
“Kami terbiasa membuang atau diserahkan ke penampung jika minyak goreng sudah beberapa kali dipakai. Adanya pelatihan mengolah jelantah, diharapkan bisa memanfaatkan puluhan liter minyak menjadi sabun detergen atau cuci tangan,” ujarnya.
Lain halnya di Desa Kalitengah, ibu-ibu di desa tersebut mengaku telah memanfaatkan jelantah sebagai peluang penghasilan. “Kami biasa mengumpulkan jelantah dari beberapa RT, lalu kami jual ke pabrik untuk dimanfaatkan sebagai biodiesel melalui pengepul. Alhamdulillah, hasil penjualan dapat dimanfaatkan untuk kas PKK,” ujar Iftatus Solichah, anggota PKK Desa Kalitengah.
Kegiatan edukasi dari Pertagas, lanjut Ifta, mampu membuka wawasan ibu-ibu untuk berkreasi lebih produktif lagi.
Proses pengolahan jelantah menjadi sabun dan lilin pun tegolong murah dari segi ketersediaan bahan dan mudah untuk dipraktekkan. “Cukup sediakan jelantah mulai dari 250 ml, setengah sendok teh gula, beberapa gram soda api, air pandan, dan beberapa bahan pelengkap lainnya. Setelah itu dipanaskan lalu diaduk, dan ditempatkan dalam sebuah cetakan sesuai selera,” ujar Vivi Sofiana, pemateri dari Akademi Minim Sampah.
Vivi menambahkan, proses pembuatan dibuat mudah dan menarik agar ibu-ibu tidak kerepotan ketika menerapkan di rumah. “Tujuan kami agar mulai tumbuh kesadaran warga untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi lebih bernilai guna,” pungkasnya.
Secara terpisah, Manager Communication, Relation, & CSR Pertagas Zainal Abidin menuturkan, antusias para ibu menerapkan Zero Waste Lifestyle patut didukung. "Selain itu, kemampuan mengolah limbah rumah tangga menjadi produk lain seperti sabun dan lilin berpotensi menjadi sumber pendapatan lain bagi warga di Penatarsewu dan Kalitengah,” harapnya. *Pertagas/HM