KEM Pertamina untuk Warga Kolok Benggala

KEM-BALIBALI – Mendengar kata KEM pasti terpikir di benak kita tentang sebuah tempat untuk berkumpul sekelompok pengungsi atau tentara. Tapi setelah membaca kembali tulisan KEM kita akan tahu bahwa KEM yang dimaksud tidak sama dengan Camp.  KEM adalah singkatan dari Kawasan Ekonomi Mandiri yang merupakan salah satu program Pertamina melalui SME & SR Partnership Program. Salah satunya ada­lah  KEM  Pertamina Flip Kolok Bengkala, Buleleng, Bali, yang diresmikan, pada (25/4).

 

Pembentukan KEM di Desa Bengkala tersebut dikarenakan faktor sosiologis masyarakat khususnya ko­mu­nitas Kolok yang ada di wilayah tersebut. Komunitas Kolok merupakan masyarakat adat termarginalkan di Desa Bengkala yang memiliki ke­kurangan tuna rungu dan tuna wicara. Terdapat sekitar 48 orang di desa tersebut.

 

Manager SME & SR Part­nership Program Region II Khalid Busnia mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata kepedulian dan tanggung jawab Perta­mi­na dalam rangka ikut me­ningkatkan taraf hidup masyarakat. “Melalui KEM diharapkan akan membantu memperbaiki kondisi masya­rakat dari segi ekonomi, pen­didikan dan kesehatan se­hingga nantinya mereka akan menjadi masyarakat yang man­diri  dan sejahtera,” kata Khalid Busnia.

 

Khalid menjelaskan, kondisi di desa Bengkala khususnya warga Ko­lok sendiri memang sa­ngat meprihatinkan, de­ngan keterbatasan me­reka berkomunikasi menga­kibat­kan kurangnya informasi dari dunia luar yang mereka dapatkan, se­hingga berimbas pada per­ekonomian mereka. Misalnya, dari segi tempat tinggal, me­­reka menempati rumah yang hanya berukuran 3x3 meter, berlantai tanah, dan tanpa dinding.  Dari segi pekerjaan masyarakat Kolok cenderung mendapat pekerjaan kasar seperti buruh dan penggali kubur. Padahal, tingkat ke­cerdasan me­reka sama de­ngan orang yang normal pada umumnya.

 

Dengan diresmikannya KEM tersebut, masya­rakat Kolok akan mendapatkan ban­tuan berupa pem­ba­ngunan rumah yang layak huni, pelatihan tenun tra­disional, pembangunan kan­dang ternak seperti ayam, sapi dan babi. Selain itu, tanah yang selama hanya ditanami kunyit, nantinya akan diganti dengan ta­nam­an produktif sehingga akan memberikan manfaat pendapatan tam­bahan bagi warga Kolok. Per­tamina juga membangun dua buah embung besar se­bagai sumber air bersih, sarana ibadah, balai warga dan balai bengong tempat bertukar pikiran antar warga sehingga kehidupan sosial akan lebih terjalin.

 

Dalam pelaksanaan Pro­­gram KEM,  Pertamina be­kerja sama dengan FlipMAS (Forum Layanan Iptek Pada Masyarakat). Program KEM di Bengkala tersebut merupakan salah satu bagian dari 32 KEM yagn tersebar di 21 provinsi di Indonesia.

 

Ketua FilpMAS Ngayah Bali Ketut Widyana menyam­paikan apresiasinya atas ke­pedulian Pertamina terhadap kondisi masyarakat yang sa­ngat membutuhkan, seperti warga Kolok di Desa bengkala tersebut.•Kuntoro

Share this post