Kerajinan Bordir, Langganan Tamu Walikota Surabaya

CSR_BordirSURABAYA – “Cita-cita saya, ingin usaha kelompok kami bisa beromzet miliaran,”kata Joice Kristianingsih, Ketua PKK RW 08, Kelurahan Perak, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.  Mimpi Joice, dalam beberapa tahun ke depan mungkin bisa menjadi kenyataan. Dia bersama anggota PKK lainnya kini mahir membuat kerajinan bordir untuk dijadikan tas, dompet, taplak meja, kerudung dan kerajinan lainnya. Sekitar 10
item barang, mereka produksi sesuai dengan pesanan konsumen. “Pelan-pelan kami akan buat katalog produk, karena kampung kami sering dikunjungi tamu,”katanya bangga.

 

Selain bordir, anggota PKK Kelurahan Perak juga membuat kue kering khas Su­rabaya ‘Opak Gapit’ ser­ta varian kue kering lain­nya, seperti putri salju dan nastar. Usaha tersebut dige­luti sebagai kegiatan sampingan, sejak 2010.

 

Namun kegiatan untuk mengisi waktu luang itu berubah sejak tahun 2011. Pertamina memberikan bantuan pelatihan dan modal, sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, mengingat lokasi Kelurahan Perak berada di sekitar Terminal BBM Surabaya. Puluhan anggota PKK mendapatkan pelatihan membuat kerajinan bordir dan kue, serta mendapatkan modal barang, berupa tiga mesin jahit bordir, tiga oven, tiga mixer dan 50 kursi.

 

Setelah mendapat pe­latihan, mereka mulai me­ngem­bangkan kerajinan bordir dan kue serta  rutin memproduksinya. “Sekarang paling favorit tas besar, yang sering dipesan,”kata Joice sembari menunjukkan tas biru berbahan jeans limbah pabrik garmen. Harga kerajinan bordir mulai dari Rp25.000 untuk kerajinan ukuran kecil hingga Rp200.000 untuk kerajinan dalam ukuran besar.

 

Sementara untuk produksi kue, varian “Opak Gapit” masih favorit.  Rata-rata dijual per toples antara Rp 20.000 – Rp 50.000. Tergantung jenis kuenya. “Jika ada yang membeli borongan untuk dikemas lagi, biasanya kami jual dengan harga miring,” terang Joice diamini teman-temannya.

 

Meski pemasaran masih dilakukan dari mulut ke mulut, namun Joice agak terhibur karena kegiatan PKK di wilayahnya sering dikunjungi para tamu Walikota Surabaya. Biasanya sebelum atau setelah kegiatan kunjungan, akan ada pemesanan dalam jumlah banyak. “Dari Pertamina juga.  Kadang jika ada tamu atau pameran, pesan tas kepada kami,”jelasnya.

 

Saat ini penghasilan ke­lompok berkisar anta­ra Rp2 juta-Rp15 juta.  Yang terpenting, dukungan Pertamina bisa memberdayakan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga. Kini, sudah ada 30 anggota PKK dari dua RW yang bergabung dalam kegiatan tersebut, dengan alat yang digunakan secara bergantian. “Sebetulnya kita nggak
fokus sama keuntungan. Yang penting ibu-ibu di sini diberdayakan, ada kegiatan dan ada penghasilan tambahan,”tutur Joice.

 

Joice optimis, usaha ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal. “Semoga Pertamina bisa membantu menambah pelatihan. Khususnya bisnis online, agar kerajinan kami kian dikenal masyarakat luas,”jelas Joice.•DSU

Share this post