Pertamina kolaborasi dengan Society of Renewable Energy (SRE) membangun Solar PV untuk kebutuhan di tujuh subak Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali, Rabu, (31/8/2022).

Kolaborasi Pertamina-SRE Kembangkan Potensi Energi Bersih di Desa Keliki

GIANYAR, BALI - Komitmen Pertamina dalam mengembangkan Program Energi Baru Terbarukan (EBT) terus dilakukan. Salah satunya melalui pemanfaatan energi surya untuk sistem Subak di Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

Hal tersebut dilakukan Pertamina karena mengedepankan proses yang keberlanjutan dan memanfaatkan kemandirian masyarakat melalui kearifan lokal yakni sistem Subak. Pertamina berhasil membuka akses energi bersih dan terjangkau melalui Program Desa Energi Berdikari.

"Desa Keliki mempunyai potensi dan memang ada kendala seperti air, akses listrik yang cukup jauh, namun memiliki potensi lain seperti halnya wisata. Untuk itu, menjadi pertimbangan kami untuk melakukan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) di sini, karena melalui energi bersih yang kami kembangkan dan potensi tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Senior Supervisor CSR & SMEPP PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Rusminto Wahyudi, pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Dalam mengembangkan energi bersih di Desa Keliki, Pertamina berkolaborasi bersama Society of Renewables Energy (SRE).

Zagy Berian selaku Founder SRE menyampaikan bahwa Desa Keliki memiliki potensi energi surya sehingga pemasangan panel surya diharapkan dapat mengatasi masalah pengairan dan pengelolaan limbah.

"Karena jaringan listrik dari PLN agak jauh untuk mencapai titik-titik di sawah ini, akhirnya Kita membangun panel surya dengan kapasitas 2,5 KWP," terang Zagy.

Selain untuk pengairan, solar panel yang ada juga sangat membantu masyarakat jika ada acara adat di pura.

"Kalau dulu masyarakat itu membawa ember berisi air untuk kebutuhan upacara adat, sekarang tinggal buka kran airnya sudah ada. Ada juga panel surya untuk pengolahan sampah di desa Ini," kata Zagy.

Kepala Desa Keliki I Ketut Wita mengatakan, adanya bantuan tersebut petani bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal.

"Kami bisa memanen padi dengan jumlah yang sangat bagus, karena sekarang pengairannya lancar. Lalu yang biasanya tiga bulan mengolah tanah pasca panen, sekarang bisa dipercepat menjadi 1,5 bulan," ucap Wita.

Selain Subak di Desa Keliki ada pun 6 Subak lainnya yang memanfaatkan energi surya hasil kolaborasi Pertamina dan SRE, yakni Subak Tain Kambing, Subak Uma Desa Sebali, Subak Jungut, Subak Umelikode, Subak Bangkiangsidem, dan Subak Lauh Batu.*HM

Share this post