Menikmati Sore di Patra Nglanggeran

CSR_Duren _nglanggeranYogyakarta – Matahari hampir saja terbenam, saat itu, 10 April 2014, suasana menjelang Magrib di tengah cuaca mendung dan dingin membuat suasana kawasan Sentra Pemberdayaan di kawasan Desa Nglanggeran, Gunung Kidul ini seolah memancarkan pesona. “Kawasan Agrowisata Patra Nglanggeran”, selain sebagai Sentra Pemberdayaan Tani, semakin diminati oleh wisatawan lokal yang ingin menikmati pemandangan ek­sotis gunung api purba.Karena ternyata disinilah pu­sat sejarah gunung api purba.

 

Tepat menjelang ma­tahari tenggelam, dalam suasana santai Direktur Utama Perta­mina Karen Agus­tiawan se­jenak menik­mati betapa eksotisnya ka­wasan Agrowisata Patra Nglanggeran ini. Bersama Direktur Pemasaran & Niaga Hanung Budya, Corporate Secretary Nursatyo Argo dan rombongan tim ma­na­jemen MOR IV, Karen mengelilingi waduk mini yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan untuk kemudian dialirkan pada tanaman durian di saat musim kemarau tiba. Tidak hanya termanjakan dengan suasana menakjubkan dari gunung api purba ini, ia pun turut menikmati durian khas Desa Nglanggeran yang juga tertanam di area Sentra Pemberdayaan Tani yang turut didanai oleh Pertamina ini.

 

Dalam mewujudkan ma­syarakat dan lingkungan man­­diri, upaya tanggung jawab sosial yang dilakukan Pertamina tak ada hentinya.Pertamina turut memberikan dukungan yang sangat besar kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kumpul Makaryo, untuk mengembangkan Kebun Buah Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.

 

Karen beserta rombongan sangat mengapresiasi pemberdayaan tersebut.  Ini merupakan bukti dari  kerja keras Pemerintah Dae­rah, swadaya masyarakat dan Pertamina yang da­pat dioptimalkan oleh pa­ra petani. Keber­hasilan Agrowisata Patra Nglanggeran dapat dijadi­kan contoh pola bantuan Pertamina ke daerah-daerah lainnya.•MORIV

Share this post