Pada tahun 2011, masyarakat setempat yang terdiri dari Kwartir Ranting (Kwaran) Pramuka, Pemerintah Desa Cilamaya Girang, dan Pemerintah Kecamatan Blanakan berinisiatif untuk memanfaatkan area Perum Perhutani tersebut untuk dijadikan bumi perkemahan di wilayah Pantura, yang diberi nama hutan pendidikan Grinting. Grinting artinya rumput kecil yang mampu hidup dalam kondisi alam gersang sekalipun. Namun, karena daya dukung lingkungan dan masyarakat yang belum memadai, sarana tersebut terbengkalai.
Pada tahun 2014, PT Pertamina Hulu Energi bersama Perum Perhutani menginisiasi penataan ulang hutan pendidikan Grinting. Di sinilah Aruji, seorang nelayan ikut bergabung dengan kelompok tani yang dibina untuk mengelola hutan tersebut.
Area tersebut mulai ditanami 1.600 berbagai jenis pohon. Tujuannya agar tak lagi gersang. Namanya pun diubah menjadi Hutan Kehati Greenthink. Kehati merupakan singkatan dari keanekaragaman hayati, sedangkan nama greenthink diambil kata grinting,” jelas Aruji.*