MOR VI Ajak Pelajar Ubah Sampah Jadi Media Tanam

7-MOR VI Green Care SchoolBalikpapan – Penggunaan sampah sebagai bahan dasar dalam mengkreasikan kerajinan tangan sudah menjadi hal yang kerap dilakukan oleh kelompok masyarakat yang prihatin akan semakin meningkatnya volume sampah di Indonesia setiap tahunnya. Namun tidak ada yang menyangka bahwa beberapa jenis sampah ternyata dapat dimanfaatkan kembali menjadi media tanam.

 

Inovasi ini diperkenalkan Pertamina kepada peserta Workshop Menanam dengan Barang Bekas yang dilaksanakan di SMK Negeri 6 Balikpapan, Sabtu (24/5). Dalam pelatihan tersebut, Pertamina  mengenalkan pemanfaatan sampah sebagai media tanam seperti kertas bekas dan pensil serta menggunakan media tanam lainnya seperti stick seeding, aquapot dan hydroton. Pelatihan yang diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari pelajar SD hingga SMA di Kota Balikpapan ini digelar sehari penuh dengan menghadirkan beberapa pembicara.

 

Area Manager Communication & Relations Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova menyatakan program disusun sebagai jawaban atas semakin parahnya kondisi sampah di Indonesia. Program ini sekaligus menjadi upaya Pertamina dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terkait isu lingkungan hidup.

 

“Pelatihan diharapkan mampu mem­perkaya khasanah pelajar mengenai pe­manfaatan sampah serta menginspirasi perwa­kilan sekolah yang hadir untuk mela­ku­­kan inovasi pelestarian lingkungan di tem­patnya masing-masing,” jelas Alicia.

 

Selain pelatihan penanaman dengan pemanfaatan media bekas, pada kesempatan yang sama SMKN 6 Balikpapan dan SD Patra Darma 3 dikukuhkan sebagai bagian dari program Green Care School. Green Care School merupakan gerakan yang diusung Pertamina dengan melibatkan sekolah-sekolah yang bersedia dan memiliki visi yang sama dalam gerakan sadar lingkungan hidup. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan, studi banding hingga penanaman pohon.

 

Program ini sekaligus mendukung program pemerintah yaitu pemenuhan standar sekolah Adiwiyata demi terciptanya pondasi yang kuat pada mental warga sekolah untuk berbudaya sadar lingkungan.

 

“Sebagai kota berpredikat Adipura Paripurna, kehadiran Sekolah Adiwiyata di Balikpapan tentunya menjadi bukti bahwa kepedulian lingkungan di Kota Balikpapan didukung oleh seluruh unsur masyarakat, ter­masuk pelajar dan sekolah,” tambah Alicia.

 

Program pelatihan dan Green Care School ini menjadi salah satu program CSR unggulan Terminal BBM Balikpapan. Di lokasi lain seperti Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan juga memiliki program kepedulian lingkungan yakni Pengelolaan Hutan Kota Sepinggan. MOR VI

Share this post