Nurain Alwi Dania Mengedukasi Pemanfaatan Tanaman Obat bagi Kesehatan Masyarakat

9-Nurain Alwi Dania - Local Hero Pertamina SehatGaya hidup yang kurang sehat seringkali memicu tumbuhnya penyakit dalam tubuh seseorang. Termasuk di antaranya terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia yang lambat laun dapat merusak organ hati manusia.

 

Berawal dari pemahaman hal tersebut, seorang ibu dari Sulawesi Tengah bernama Nurain Alwi Dania memulai mendalami dan mempelajari obat-obatan herbal bersama masyarakat sekitar di Kecamatan Mamosalato, Sulawesi Tengah sejak tiga tahun yang lalu.

 

Mengajak warga sekitar untuk ikut turut serta, Ia memulai dengan membentuk kelompok belajar tanaman herbal bernama kelompok Kasih Sayang. Melalui kelompok tersebut lah dibuat program menarik berupa gerakan menanam tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) di pekarangan rumah masyarakat setempat. Hal tersebut disambut baik, terbukti dengan bergabungnya 21 orang pada gerakan tersebut.

 

Selain sebagai upaya pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga yang kosong, programnya merespon atas banyaknya penyakit yang muncul di sekitar masyarakat seperti gondok, tumor payudara, kanker, dan lain sebagainya dimana mayoritas masyarakat belum cukup tahu bagaimana mengobatinya.

 

“Awalnya dimulai dari lahan-lahan kebun yang ada di sekitar rumah anggota. Kemudian, melalui CSR & SMEPP Pertamina dibantu dengan bantuan pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan tanaman herbal berlokasi di Klinik Herbal Karyasari, kami belajar banyak. Hingga kini, kami punya sekitar 233 macam tanaman yang semuanya tersedia juga di halaman saya,” ujar Nurain.

 

Nurain mengaku menanam tanaman herbalnya di kebun yang seluas hampir 3 hektar. “Ada 2 hektar kebun yang saya kembangkan di sekitar rumah saya. Kemudian ada lagi sekitar setengah hektar untuk temu lawak, dan di belakang rumah juga cukup banyak,” ucap Nurain.

 

Saat ini kelompok herbal Kasih Sayang yang ia pimpin, mampu menyembuhkan rata-rata 600 pasien herbal setiap bulannya. Ini juga menjadi indikator bahwa masyarakat di Desa Tananagaya, Kecamatan Mamosalato, Sulawesi Tengah telah semakin sadar, dan memahami pentingnya tanaman pengobatan herbal ini.

 

Kini, 21 anggota kelompok herbal tersebut telah berpencar dan masing-masing membuat kelompok baru guna mengembangkan obat herbal dan menyebarkan informasi tersebut kepada masyarakat sekitar. Sehingga  tidak hanya dampak secara kesehatan saja yang dirasakan masyarakat, namun juga berdampak secara ekonomi melalui terbukanya lapangan pekerjaan baru.

 

“Alhamdulillah kami bisa membantu orang-orang yang ada di sekitar kami. Dari segi penghasilan, setiap bulannya satu karyawan bisa mendapat Rp. 900.000, dibanding sebelumnya mereka hanya menganggur atau tidak punya pekerjaan tetap,” ucap Nurain.

 

Sejak 2014, Divisi Community Development JOB Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi Tengah aktif mendukung program Nurain. Melalui pendampingan dan pembinaan, kini pemahaman mengenai obat-obatan herbal tersebut telah diaplikasikan ke dalam produkolahan, seperti simplisia, serbuk sari, dan juga dalam bentuk kapsul dan serbuk. “Obat itu kita bisa jual dalam bentuk simplisia, atau dijual begitu saja untuk direbus kemudian dikonsumsi. Kita juga membuat produk olahan dalam bentuk kapsul dan serbuk,” papar Nurain.

 

Melalui pendampingan Pertamina juga, kini anggota kelom­pok Kasih Sayang bisa membuat pupuk kompos untuk tanaman herbal mereka sendiri sehingga dapat dipastikan tanaman tumbuh secara organik dan jauh dari bahan kimia.

 

Kelompok ini  juga rutin menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penanaman tanaman herbal di kebun percontohan kelompok tersebut. Kegiatan itu dilakukan juga demi pelestarian tanaman obat lokal dan sumber bahan baku untuk pengobatan dan kesehatan masyarakat.•Starfy

Share this post