Panen Lele Perdana Pemilik Ulayat Klamono

CSR_Papua _LeleKlamono – PT Pertamina EP (PEP) Asset 5 Papua Field, SKK Migas, dan masyarakat pemilik ulayat Klamono melakukan panen lele perdana, pada (10/5). Lele yang dipanen merupakan hasil budidaya masyarakat asli pemilik ulayat Klamono. Program budidaya ikan lele merupakan program yang dicetuskan oleh PEP Papua Field dan SKK Migas dalam mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.

 

Dengan menggandeng koperasi perikanan lokal yaitu Koperasi Gomon Sinar Moi, panen perdana ikan lele dirayakan dengan cara menangkap ikan bersama-sama di tiga kolam ikan, masing-masing milik marga Klawom, marga Idik, dan marga Mambringgofok. Kegiatan dilanjutkan dengan menimbang berat ikan yang ditangkap untuk dijual melalui Koperasi Gomon Sinar Moi. Sebagian ikan hasil tangkapan langsung dimasak untuk disantap bersama sebagai bentuk ucapan syukur.

 

Mewakili PEP Papua Field, Achmad Hendro menjelaskan, program budidaya ikan lele binaan PEP Papua Field merupakan satu paket program yang meliputi pembuatan kolam ikan, pelatihan teknik budidaya ikan dan manajemen usaha, penyediaan bibit, pendampingan selama masa pemeliharaan, serta panen dan pemasaran hasil panen.

 

“Program ini merupakan upaya PEP untuk mengenalkan masyarakat terhadap kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat. Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk me­mandirikan masyarakat secara ekonomi. Ketika perusahaan sudah tidak beroperasi lagi di Kla­mono, masyarakat tidak menggantungkan diri kepada perusahaan,” ungkapnya.

 

Perwakilan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong, John Magablo, berpendapat ini merupakan langkah maju dari PEP untuk mengembangkan eko­nomi kerakyatan dan mendidik anak-anak yang mandiri di masa depan. “Saya berharap SKK Migas mendorong setiap perusahaan migas lainnya untuk melakukan hal yang sama seperti yang PT Pertamina EP lakukan,” ujarnya.

 

Sementara Meriana Idik, mewakili tiga marga pemilik ulayat Klamono, mengungkapkan, program budidaya ikan lele diawali dengan studi banding terhadap potensi yang dimiliki masyarakat dan daerah setempat. “Saya senang. Saya berharap bantuan tahap berikut­nya dapat diberikan lagi kepada kami tiga marga”, ungkapnya.•AndiNjo

Share this post