PDC Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos

MUSI BANYUASIN - Sampah seringkali menjadi masalah yang tidak  kunjung usai. Pengolahan yang kurang tepat dan kesadaran masyarakat menjadi andil yang besar di banyak tempat, tak terkecuali di Desa Babat Ramba Jaya yang menghasilkan sampah rumah tangga, perkantoran, perdagangan dan lain-lainnya tidak sebanding dengan pengangkutan volume sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).

PT Patra Drilling Contractor (PDC) yang beroperasi di wilayah itu dalam bidang food and lodging (catering) bagi kru rig pengeboran memberi perhatian dalam masalah tersebut. Sebab media sarana pengangkut yang dikelola juga masih belum efektif dalam menanggulangi sampah yang dihasilkan setiap harinya.

PDC menggandeng kelompok tani Buma Lestari, untuk ikut mengolah sampah atau limbah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat. Melalui serangkaian proses yang mudah, pemanfaatan limbah organik diolah untuk kemudian menghasilkan pupuk kompos yang berguna bagi pertanian masyarakat.

Corporate Secretary PDC Budhi Kristianto mengatakan, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kewajiban Pemerintah, karena semua orang menghasilkan sampah.

“Pengolahan dan pemanfaatan limbah organik adalah salah satu cara yang digunakan secara ramah lingkungan yang nantinya sangat bermanfaat membantu kesuburan untuk berbagai jenis tanaman, baik sayur, buah ataupun yang lainnya,” ujar Budhi, pada Selasa, 29 September 2020.

Lebih lanjut, Budhi mengatakan bahwa PDC juga telah melakukan pelatihan budi daya hortikultura di desa tersebut. Pupuk yang dihasilkan dari program itu diberikan secara gratis kepada anggota kelompok untuk menyuburkan tanaman.

Selanjutnya, sayur-mayur yang dihasilkan tersebut dapat diserap PDC sebagai bahan pangan dalam catering yang disediakan untuk kru pengeboran. “Menjadi sebuah lingkaran dalam semangat simbiosis mutualisme,” ungkap Budhi.

Kepala Desa Babat Ramba Jaya Dedi Aswari menyambut baik program PDC dan mendukung penuh pelaksanaannya. “Hal itu menurutnya dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang beroperasi di sana,” terang Dedi.

Sementara itu Siti Fatimah, Anggota Kelompok Tani Buma Lestari mengatakan, program itu sangat bermanfaat baginya, “Itu sejalan dengan kegiatan kami dalam meningkatkan ekonomi dan dapat mengedukasi kelompok tani kami,” ungkap Siti.  *PDC/HM

Share this post