Pengusaha Pakaian Adat Rokham dan Rokhim menunjukkan salah satu produk UMKM buatan mereka di Indramayu, Jawa Barat. (Foto: Dok. PDSI)

PDSI Berdayakan Pengrajin Pakaian Adat yang Go-Digital Lewat Program E-Commerce UMKM

INDRAMAYU - Pak Kembar, begitu orang sekitarnya memanggil dua saudara kembar yang bernama asli Rokhman dan Rokhim ini. Dua laki-laki yang tidak pernah terpisahkan jauh satu sama lain ini merupakan pengajar tari tradisional sekaligus pemilik Sanggar Tari Melati Ayu.

Muridnya datang dari beragam usia, mulai yang masih duduk di bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di satu periode jumlah murid yang belajar di sanggar yang berlokasi di Indramayu itu bahkan sempat mencapai 58 orang.

Itu sebelum meruaknya pandemi COVID-19. Kini sudah hampir dua tahun Pak Kembar menghentikan kegiatan belajar-mengajar tari, sanggarnya pun tutup seluruhnya.

Meskipun memiliki keahlian menjahit dan sudah membuka usaha pengrajin pakaian adat nasional, tetapi tidak mudah untuk keduanya memasarkan hasil karya ketika tak seorang pun datang ke tempatnya.

Di saat itulah PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan bagian dari Subholding Upstream datang dengan program Peningkatan Kompetensi UMKM dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Bentuk kegiatannya berupa seminar dan pelatihan e-commerce secara online yang ditujukan bagi pekerja seni teater, tari, dan lain-lain.

Program ini mendorong pekerja seni di Indramayu dan sekitarnya yang sementara tidak dapat berkegiatan untuk menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dalam pelatihan selama tiga hari itu, pesertanya mendapatkan pengetahuan dasar tentang usaha, meningkatkan kompetensi diri dan produk, hingga pelatihan penjualan secara online melalui outlet mereka di platform e-commerce dan lapak di media sosial.

Hanya beberapa bulan setelah pelatihan di pertengahan tahun 2020 itu, Pak Kembar sudah bisa merasakan manfaatnya. Kini rata-rata 7-8 paket pakaian adat nasional dipesan pembeli setiap bulannya dengan omzet antara Rp9-10 juta. Jumlah itu bisa melonjak dua kali lipat di hari-hari nasional bertema budaya.

Tidak hanya dari wilayah Indramayu, pemesan baju Pak Kembar juga datang dari Cirebon, Sulawesi, bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Saya sangat beryukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rezeki yang luar biasa. Di antara orang yang kesusahan mencari rezeki, kami diberikan cukup nikmat. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Pertamina Driling, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan, sehingga saya bisa terus memasarkan produk yang saya buat dan bisa berkarya untuk negeri tercinta,” ucap Pak Kembar.

Progam ini sesuai dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goal (SDGs) dengan tujuan Menghapus Kemiskinan, Pendidikan bermutu, serta Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDGs 1, 4 dan 8). *PDSI

Share this post