Pelatihan Pembuatan Souvenir dari Limbah Pohon Mangrove untuk Masyarakat Margomulyo


BALIKPAPAN -- Margomulyo sebagai kawasan konservasi mangrove Kota Balikpapan yang berada di kawasan yang cukup strategis, di sekitar area pelabuhan komersil dan dekat dengan pemukiman penduduk merupakan salah satu lokasi sasaran pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina. Selain aktif melakukan penanaman bibit mangrove, Pertamina melalui unit operasi Terminal BBM Balikpapan tercatat juga telah mendirikan rumah edukasi mangrove di kawasan konservasi mangrove Margomulyo.


Tidak hanya bertujuan mengembangkan tanaman mangrove itu sendiri, Pertamina juga berupaya untuk mengembangkan masyarakat sekitar kawasan mangrove Margomulyo melalui pelatihan pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari limbah kayu pohon mangrove.

Pjs. Region Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan Cecep Supriyatna menyampaikan, pelatihan pembuatan kerajinan menggunakan limbah kayu mangrove ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam menjalankan program tanggjung jawab sosial untuk masyarakat disekitarnya.

"Diharapkan masyarakat semakin merasakan manfaat dengan keberadaan mangrove center dan menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama menjaga kelestarian kawasan mangrove center Margomulyo," ujar Cecep usai membuka pelatihan pada (22/4/2019).

Selain untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku limbah kayu mangrove tersebut juga dapat mengurangi limbah kayu pohon mangrove yang patah atau mati secara alami.

Menurut Rahdian Mahardika, Operation Head Terminal BBM Balikpapan, untuk jangka panjang, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui industri kreatif dan mendorong pelaksanaan ekowisata mangrove center Margomulyo yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Sekretaris Kelurahan Margomulyo, Abdul Rahman mengucapkan terima kasih atas bantuan CSR Pertamina dalam mengembangkan masyarakat Margomulyo.

"Semoga pelatihan ini ada tindak lanjut untuk pengembangan masyarakat melalui promosi dan pemasaran produk kerajinan tersebut," tukasnya.

Hal senada disampaikan Eddy Adimutja, Seksi Bina Produksi Industri Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan yang mengharapkan agar produk kerajinan ini dapat menjadi ciri khas kota Balikpapan.*MOR VI

Share this post