PEP Limau Field Berdayakan Lingkungan dengan Budidaya Sapi

Biogas _limauPrabumulih - Berawal dari tahun 2010, tim csr PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field melihat potensi dan tekad serta minat sekelompok warga Desa Karya Mulia Kecamatan Rambang Kampak Tengah Kota Prabumulih terhadap budidaya pengembangbiakan sapi. Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk turut serta memajukan masyarakat di sekitar wilayah kerja, maka perusahaan memulai inisiasi program csr berbasis bina lingkungan bertajuk budidaya sapi.

 

Program dimulai dengan memberikan pe­latihan seputar tata cara serta metode be­­ter­nak sapi yang benar. Peserta pelatihan merupakan sebuah kelompok tani, Fajar Mulya dari Desa Karya Mulya yang dikoordinir oleh Sugeng, selaku kepala desa saat itu. Beranggotakan 10 orang, kelompok ini pun mendapat bantuan berupa 10 ekor sapi.

 

Perusahaan terus mengawasi aktivitas kelompok tani, dan kelompok pun memberikan feedback yang sangat baik kepada perusahaan.  Meskipun dengan tempat pakan dan atau kandang yang secara sederhana mereka buat sendiri, sapi-sapi yang diberikan dirawat dengan baik dan mampu berkembang biak.

 

Melihat kinerja kelompok tani tersebut, perusahaan kembali memberikan bantuan berupa perluasan kandang dan pembuatan tempat pakan pada tahun 2011.

 

Tidak berhenti di pembiakan sapi, ternyata kelompok tani Fajar Mulya memiliki inisiatif untuk mempelajari proses pengubahan kotoran sapi menjadi biogas. Mengingat kotoran sapi yang terproduksi tidak sedikit, mereka mulai mengumpulkannya dan belajar un­tuk mengolahnya dengan perangkat se­derh­ana menjadi biogas. Melihat inisiatif yang baik ini, perusahaan menyambut baik perkembangan program. Sehingga pada tahun 2012, perusahaan membantu dalam support pembuatan reaktor biogas.

 

Biogas ini sangat membantu mengurangi pengeluaran keseharian, karena dengan ada­nya biogas, ibu-ibu dari anggota kelompok tani tidak perlu mengeluarkan dana gas untuk memasak. Dan lebih mengesankan ketika sisa kotoran yang telah diperas untuk diambil gasnya masih dapat menghasilkan uang tambahan. Yaitu, dapat dijadikan pupuk kandang yang dijual ke berbagai pihak.

 

Hingga saat ini, total sapi telah berkembang menjadi 17 ekor. Diharapkan tentunya akan muncul banyak kelompok di desa yang dapat mencontoh keberhasilan dari kelompok ini. Dengan begitu, sinergi antara masyarakat dan perusahaan dapat tercipta.•rusy

Share this post