Perangkap Tikus Alami, Amankan Panen Petani

Perangkap _TikusYOGYAKARTA -  Hama tikus merupakan hama yang menjadi momok petani padi.Tikus sawah merusak tanaman padi pada hampir seluruh tahapan pertumbuhan dari semai hingga panen, bahkan hingga pasca panen saat disimpan di gudang.Para petani umumnya membasmi tikus dengan menyemprotkan pestisida ke tanaman.

 

Namun bagi petani di Dusun Watu, Desa Argomulyo Bantul, memberantas tikus dengan pestisida tidak dilakukan lagi. Sejak tahun 2014, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Gapoktan) Subur Makmur itu, mulai mengembangkan tanaman padi organik. Karena tak mengunakan lagi pestisida, panen padi organik yang terhampar di lahan sawah tepat di belakang Terminal BBM Rewulu kadang tak maksimal. “Tikus kan hama siklus tahunan di desa kami, makanya padi organik tetap saja diserang,”kata Marwanto salah seorang anggota Gapoktan.

 

Beralih menjadi petani organik, menjadi pilihan warga yang ingin meningkatkan produksinya. Dengan padi organik, harga panen lebih ‘miring’ dibandingkan padi biasa. Mereka mendapatkan pelatihan dan pendampingan budidaya padi organik melalui kegiatan tanggungjawab sosial Terminal BBM Rewulu. Hasil pemantauan dan pendampingan di lapangan, menemukan tantangan membasmi hama tikus, tanpa menggunakan pestisida.

 

Karena itu dipilih metode TBS atau Trap Barrier System (TBS). Yakni teknologi sederhana yang tak makan banyak biaya. Caranya dengan memasang jebakan tikus di titik tertentu di area sawah. Kemudian di bagian bawah tanaman dipasang plastik mengelilingi area sawah, menyerupai labirin. Beberapa titik dari labirin plastik diberi lubang sebagai jalan bagi tikus menuju ke arah perangkap atau bubu. “Prinsip kerjanya tikus memiliki karakteristik, tak mau lewat jika terhalang plastik meskipun tipis sehingga mereka akan mencari lubang dan saat masuk lubang tersebut, tikus terperangkap” papar Marwanto.

 

Tahap uji coba selama 3 bulan sejak bulan Maret tahun lalu,  dari 10 perangkap bantuan Pertamina yang dipasang, mampu menjerat 150 tikus. Kini mayoritas petani organik menerapkan sistem TBS. “Dengan cara tradisional ini, kami bisa menjamin tanaman padi kami murni organik dan tidak terkontaminasi pestisida. Yang paling penting panen padi kami maksimal dengan harga yang lebih tinggi dibanding padi biasa,”kata Marwanto sumringah diiyakan anggota kelompok lainnya.•DSU

Share this post