Perhiasan Unik ala Sejoli Muda

MutumanikamJAKARTA - Ipay dan Tenny sepasang suami istri merintis usaha memproduksi aksesoris mulai dari anting, cincin, gelang, kalung yang berbahan dasar semacam batu alam berasal dari mineral dan kristal. Ditemui di stand  SME & SR Partenership Program Pertamina pada acara pameran Mutumanikam Nusantara di Balai Kartini belum lama ini, Ipay menceritakan pengalaman memulai usahanya dengan penuh gairah.

 

Awalnya Ipay hanya ikut usaha orang tua memproduksi pisang goreng. Melihat bakat istrinya membuat kerajinan aksesoris wanita, ia merasa tersentuh untuk men-support penuh bakat sang istri. Ipay menawarkan kepada sang istri untuk mencoba membuat aksesoris bebatuan, walaupun belum tahu bahannya dari mana. Perlahan namun pasti, dalam proses pencarian bahan akhirnya Ipay berhasil menemukan batu mineral yang disebut druzy. “Aku coba cari bahan pembuatan aksesoris dari batu, dan sampai akhirnya menemukan semacam batu mineral dari Pacitan. Namanya batu druzy yang ternyata hanya ada di Indonesia dan bukan buatan manusia,” ujar Ipay.

 

Setelah proses pencarian bahan dan proses belajar yang memakan waktu lumayan lama, 1,5 tahun, keduanya berniat untuk menjual hasil karya yang telah dibuat dan ditawarkan kepada teman-teman terdekat. “Alhamdulillah ternyata banyak yang tertarik untuk beli,” tuturnya sembari terkekeh kecil.

 

Mereka juga mengikuti beberapa pameran besar di Jakarta demi mendapat hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya, seorang teman yang telah menjadi mitra binaan Pertamina menganjurkan Ipay dan sang istri mengikuti jejaknya. “Setelah 2 tahun menjalani usa­ha sendiri, ak­hirnya mela­lui proses pen­daftaran menjadi mit­ra binaan Per­tamina, pada bulan April lalu kita resmi jadi mitra binaan Pertamina,” jelasnya.

 

Mengikuti pameran Mu­tumanikam Nusantara menjadi pengalaman per­tama kali bagi mereka untuk mengembangkan kreatifitasnya. Anting, cincin, kalung, gelang, yang terlihat memancarkan kecantikannya secara alami sesuai bentuk asli dan dibuat tanpa polesan lem maupun bantuan mesin. Tak heran banyak pengunjung menghampiri stand milik Ipay.

 

Semua aksesoris dibuat tanpa polesan lem. Jadi dibuat dari simpul ke simpul, hanya dari kawat yang disimpul dan diikat. “Prinsipnya, aku dan istri  ingin menciptakan sebuah trend aksesoris, gak cuma nyontek karya orang,” tegas Ipay.  Range harga aksesoris cantik beraneka warna mulai dari anting seharga Rp35 ribu hingga Rp5 juta seperti kalung. Untuk lama pembuatannya dari yang sederhana memakan waktu 2 jam, paling lama bisa mencapai waktu  5 jam.

 

Ipay menaruh secercah harapan kepada  SME & SR Partnership Program Pertamina agar membantu untuk sarana promosi dan memberikan pelatihan lain­nya.•PUTRI

Share this post