RANTAU PEUREULAK – PT Pertamina Gas melakukan pengeboran sumur air bersama kelompok masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi masalah tiga desa di sekitar area operasi Pertagas Operation North Sumatera Area (ONSA) yang selama ini mengalami kesulitan terhadap akses air bersih.
“Selama ini kami harus mengambil air dari sungai yang cukup jauh,” ujar Keuchik Gampong (Kepala Desa) Kliet, Yusri, pada Jumat, 2 Oktober 2020.
Menurutnya, selain gampong (desa) di wilayahnya, dua desa terdekat lain yaitu Gampong Alue Geunteng dan Gampong Tampak juga mengalami kondisi yang sama. Untuk membuat sumur, dibutuhkan biaya yang tidak murah bagi desa. “Alhamdulillah, Pertagas bersedia membantu membuatkan sumur air. Ke depan kami akan swadaya untuk pipanisainya ke warga,” jelasnya.
Sementara itu, Yusuf, salah satu warga di Gampong Kliet mengaku bersyukur dengan bantuan tersebut, karena sangat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. “Saya sudah hidupkan selama setengah jam, airnya bersih dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Proses pencarian sumur di tiga desa tersebut tidaklah mudah. Selama satu bulan, Pertagas bersama-sama dengan warga dari tiga desa mencari lokasi yang tepat untuk pengeboran. Beberapa kali melakukan pengeboran, air tanah yang keluar berwarna keruh dan berpasir.
Akhirnya masing-masing di setiap desa ditemukan di Dusun Tgk. Chusein Gampong Alue Geunteng, Masjid Bai’tal Gampong Tampak, dan Dusun Tanjung Naleung Gampong Kliet.
Manager Pertagas ONSA Agus Mukorobin mengatakan bahwa kegiatan CSR Pertagas diupayakan dapat menjawab kebutuhan dan masalah di masyarakat, utamanya yang dekat dengan area operasi perusahaan.
Di tiga desa itu, Pertagas menilai bahwa salah satu isu yang perlu diselesaikan adalah ketersediaan dan akses air bersih. “Ini masalah mendasar. Bahwa ternyata masih ada masyarakat yang mengambil air untuk konsumsi dari sungai yang dijadikan Mandi Cuci Kakus (MCK) untuk mereka,” ujarnya.
Dirinya berharap, bantuannya di tiga desa tersebut akan mendorong masyarakat untuk dapat berkembang lebih baik. “Ketika akses air bersih didapat, mereka bisa hidup lebih sehat dan mampu berkarya lebih baik untuk memajukan kelompoknya,” harapnya.
Selain itu, Pertagas juga bangga dengan keinginan ketiga kelompok masyarakat itu tidak menggantungkan diri dari bantuan Pertagas sepenuhnya. “Setelah sumur selesai, pipanisasi ke rumah warga akan dilakukan swadaya oleh mereka,” lanjutnya.
Keberhasilan pengeboran sumur itu, sekaligus menjadi bentuk sinergi antara perusahaan dan semangat kelompok masyarakat untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. *Pertagas/HM