KARAWANG - Sampai saat ini dampak pandemi COVID-19 masih sangat dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Tak terkecuali warga Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Di desa tersebut banyak anak muda yang kehilangan mata pencaharian dan sulit mendapatkan pekerjaan.
Hal itu membuat Kelompok Taruna Tani Nugraha berinisiatif merintis usaha budi daya jangkrik. Jenis usaha tersebut dipilih karena menjawab tingginya permintaan jangkrik untuk pakan burung kicau. Pasalnya, di masa pandemi banyak warga di Karawang memelihara burung kicau untuk mengisi waktu senggang.
Melihat peluang itu PT Pertamina Gas (Pertagas) Operation West Java Area (OWJA) mendukung langkah inisiatif kelompok Taruna Tani Nugraha berupa bantuan dalam bentuk pelatihan.
Anggi Anugerah, Ketua Kelompok Taruna Tani Nugraha menyatakan, melalui dukungan Pertagas para anggota kelompok mampu mendapatkan penghasilan dari 26 kotak jangkrik. Harga jangkrik berkisar dari Rp 15-18 ribu per kilogram (kg). Sedangkan hasil panen rata-rata 25-30 kg dari satu kotak pembesaran.
"Sekarang kami bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta tiap bulan," ujar Anggi, pada Jumat, 11 Desember 2020.
Budi daya jangkrik relatif mudah, sementara pakan jangkrik berlimpah di sekitar desa. Sehingga anggota bisa cepat mendapatkan penghasilan. Secara perlahan, mulai bisa keluar dari kesulitan akibat pandemi.
Head of External Relations East Region Pertagas Tedi Abadi Yanto menjelaskan, budi daya yang terlaksana atas inisiatif dan usulan para pemuda diharapkan menjadi pondasi awal yang baik untuk pengembangan kelompok ke depan.
"Harapannya kegiatan itu menjadi pemicu semangat para pemuda desa untuk berwirausaha, sehingga tidak lagi mengandalkan bekerja di pabrik atau pergi ke kota," kata Tedi. *Pertagas/HM