Pertagas Kembangkan Pertanian Terpadu untuk Masyarakat Kota Bontang

BONTANG – PT Pertamina Gas Kalimantan Area mengapresiasi kesuksesan program penggemukan sapi Kelompok Tani Rahmat Bersama, yang semakin berkembang sejak tahun 2014 telah menjadi mitra binaan PT Pertamina Gas KAL. Keberhasilan program bidang peternakan tersebut, mendorong perusahaan untuk meningkatkan kapasitas mitra binaan dengan memperluas pengembangan di bidang pertanian dan perikanan dalam bentuk pertanian terpadu.

Melihat potensi dan peluang tersebut, PT Pertamina Gas Kalimantan Area melalui program Corporate Social Rensponsibility, memberikan bantuan sarana prasarana berupa 1 unit Mesin Cultivator, Peralatan Penunjang Pertanian terpadu, Bibit Tanaman dan 500 bibit ikan untuk keberlanjutan program pertanian terpadu Kelompok Tani Rahmat Bersama. Pemberian bantuan ini diserahkan langsung oleh Koordinator CSR KAL, Fithro Rizki kepada Kelompok Tani Rahmat Bersama pada  Selasa (21/5/2019).

"Kerja sama yang sudah terbina dengan baik sejak tahun 2014 dengan PT Pertamina Gas KAL alhamdulillah telah memberikan dampak yang signifikan untuk kesejahteraan anggota kami. Tidak hanya memberikan bantuan sarana prasarana, pertagas juga memberikan pelatihan peningkatan kapasitas dan pendampingan untuk kelompok, sehingga kami pun banyak berkembang ilmunya" Ujar Ustad Wahab, Ketua Kelompok Tani Rahmat Bersama dalam sambutannya ketika acara serah terima bantuan.

Manager PR & CSR PT Pertamina Gas, Zainal Abidin, secara terpisah menyampaikan harapannya agar bantuan yang diberikan Pertagas dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani. "Secara tidak langsung kita juga ingin membantu meminimalisir tingkat penggangguran di Kota Bontang," lanjutnya.

Kelompok pertanian terpadu yang beranggotakan 28 orang, dengan latar belakang pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah, semula hanya guru pesantren dan anggota belajar di pesantren Hidayatullah, melalui program pemberdayaan CSR PT Pertamina Gas Kalimantan Area, saat ini sudah dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kemandirian anggotanya.

“Biasanya kita hanya mengajar ngaji, atau anggota tani yang menganggur, lalu tidak ada kegiatan lain sekarang jadi punya kegiatan yang menambah pemasukan, sekaligus membuat kita bisa memaksimalkan pemanfaatan lahan,” terang Rudi, anggota Kelompok Tani Rahmat Bersama.•PERTAGAS

Share this post